APENSO INDONESIA

header ads

BENGKEL KAMPUNG AHLI BERKARAKTER

Bengkel Kampung Ahli Berkarakter
Penulis Editor : Gie Hartawan -  6 Oktober 2018 3 Swara News
 

Oleh: Prof.Dr. Gempur Santoso, M.Kes

Managing Director Asosiasi Pendidikan dan Sosial (APENSO) Indonesia



Bengkel mobil ini memang canggih. Bengkel mesin mobil. Bengkel kampung. Canggih menurut saya. Mobil tua saya selalu bengkel ini yang bisa memperbaiki.

Saat mobil tua ini tidak hidup. Teknisi mesin bengkel resmi saya panggil untuk memperbaiki, mesin tak bisa. Saya minta bantu teknisi bengkel kampung, mesin bisa hidup. Ternyata fuel filter dibersihan saja. Distater jreng mesin hidup.

Pernah mobil tua ini mogok di jalan tol. Hampir pintu keluar tol Pandaan macet. Mobil diderek. Oleh petugas tol dipanggilkan teknisi bengkel langganan petugas tol. Mobil diderek lagi oleh teknisi yang ada di Pandaan menuju bengkelnya. Saya pasrah yang penting mobil bisa normal. Mobil ditinggal di bengkel. Saya pulang naik bus.

Seminggu kemudian. Saya dengan istri nyambangi mobil saya di bengkel Pandaan. Ternyata belum jadi. Masih kesulitan melepas gardan depan yang kehabisan oli. Menurut teknisi mesin, sudah dikonsultasikan teman bengkelnya, belum bisa. Bahkan teman bengkel dipanggil, sama saja, belum bisa melepas gardan depan. Sampai bengkel berkorban beli kunci (engkol) khusus. Tetap belum bisa menyelesaikan. Saya dimohon sabar. Semangat teknisi itu, saya menghargai.

Seminggu setelah itu, teknisi bengkel mobil Pandaan menyerah. Oleh teknisi, mobil diderek ke rumah saya. Diderek malam hari, bebas hambatan, bebas cegatan. Kata teknisi.

Esok hari, mobil saya bawa ke bengkel kampung langganan. Bengkel itu dekat. Berada di sebelah kampung saya. Tetangga kampung. Memang antri. Nunggu mobil lain masih banyak belum diselesaikan. Mobil saya sekitar satu bulan sudah selesai. Normal lagi.

Bengkel kampung ini, manajemen kampung. Ongkos tak mahal. Biaya spare part sesuai harga toko. Nota pembelian ditunjukan. Teknisi bengkel kampung sangat jujur. Kekeluargaan, nak ndulur. Saya sangat tak keberatan memberi tip tambahan ongkos.

Mobil saya ini memang tergolong tua. Dirakit tahun 2002, jenis autometic triponic, 3000 cc. Ya sering rewel karena mobil tua. Seperti orang usia tua, mungkin juga suka rewel. Banyak yang menyarankan dijual saja. Tapi beli lagi tambahan biaya belum ada. Mobil tetap saya rawat. Saya bersyukur masih punya mobil yang memang saya butuhkan beserta keluarga.

Gangguan terakhir mobil saya adalah over heat, macet di tol hampir pintu keluar Jombang. Ternyata radiator bawah pecah sobek. Radiator bagian tutup, terbuat dari semacam plastik tahan tekanan panas. Kerusakan radiator karena sudah melebihi life time. Mobil diderek ke tukang radiator di Jombang.

Radiator selesai. Mobil tetap tak bisa hidup. Ternyata silinder kop mulet. Langganan bengkel kampung saya hubungi. Tidak bisa datang, karena bengkel banyak kerjaan. Saya kontak teman saya yang lain. Dia juga buka bengkel mobil. Lulusan sarjana, pernah kerja sebagai mekanik mesin peeusahaan dealer mobil. Sekitar 3 bulan dibengel teman saya. Habis biaya banyak. Beli spare part ini itu. Mesin dan peralatan dirakit. Mesin ngginjal/pincang, berasap. Ganti spare part ini itu. Tetap mesin tak normal. Dibuka lagi, ternyata oli tidak lancar. Dudukan noken as menjadi aus cacat. Butuh pompa filter, harganya selangit. Apa yakin itu sebabnya. Tanya saya.

Teman saya mekanik itu ragu ragu dibelikan pompa oli atau tidak. Beberapa hari mobil tak dikerjakan. Mobil dikerjakan di garasi mobil di rumah. Sering temanku teknisi mesin itu datang, ngobrol, tidak memperbaiki. Terus pamit pulang lagi.

Bahkan suatu saat datang, kunci kontak malah rusak. Terpaksa ganti. Remote kontrol dilepas. Katanya biar tak mengganggu sistm elektrik. Biar mudah distater. Katanya. Saya manut dan pasrah. Saya anggap dia lebih pakar dari pada saya.

Beberapa hari seperti itu. Temanku datang pulang lagi. Alasan teman kerja dia tak bisa hadir. Memang teman saya itu mengerjakan mesin mobil dibantu temannya. Lama lama teman saya menyerah. Saya tawari, bagaimana kalau dikerjakan bengkel kampung sebelah. Teman saya bilang oke. Tampaknya beban memperbaiki mobil yang sulit ini, terbebas.

Mobil dipindah. Masuk bengkel kampung. Kini sudah bisa jalan. Setelah dibongkar. Paking terbalik, yg membuat oli tidak jalan. Lubang oli terbuntu paking. Semua telah selesai. Sayang oli menjadi netes. Karena, poros noken as luka. Akibat saat awal aus, oli tak jalan. Walau diganti siler baru. Tetap oli netes. Poros noken as terlanjur luka.

Terimakasih pak Mun. Nama mekanis bengkel kampung itu. Dia orang sangat sosial, jujur, takut dosa, tak rakus – tak kapitalis. Walau demikian, alat hidupnya lengkap. Rumah, motor, mobil punya. Tak kekurangan apapun, barokah. (GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar