REFLEKSI AKHIR TAHUN APENSO, SNOWBALL 2019
Oleh: Kris Mariyono
Derector Junalism Asosiasi Pendidikan dan Sosial (APENSO) Indonesia
Suka dan duka selama tahun 2018 yang dua hari lagi berakhir layak menjadi memori manis dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Memang kita terus berupaya menjadi insan yang mampu memberi manfaat bagi sesama baik di sekitar kita maupun di lingkup yang lebih besar.
Meski demikian langkah kita khususnya di APENSO masih belum optimal. Namun, minimal sedikit mewarnai upaya mencerdaskan bangsa dan memberikan pemahaman persoalan pendidikan dan sosial.
Hal itu, seperti KUNANG-KUNANG kecil yang memberikan penerangan di kegelapan malam. Tidak jauh beda LEBAH yang meneteskan madunya untuk kekuatan sesama mahkluk.
Dalam menatap tahun 2019 APENSO harus meningkatkan KESETIAANNYA memohon kepada Allah Pemberi KARUNIA agar mampu mengusahakan keselamatan, kesehatan dan kesejateraan sekaligus menggempur sifat keangkaramurkaan, keserakahan dan kemurkaan. Agar lebih bersinar seperti sang SURYA DIantara gelaran awan.
Asa untuk menjadi terbaik sebagai JUWAra mandiRI juga harus terKRIStalisasi hingga waktu yang tak terbatas. Semoga APENSO dengan langkah yang PRAYITTO (baik) dan berbekal aura kopetensi sumberdaya manusia (SDM) Apenso. Semakin mampu berkiprah secara Nasional- Internasional.
Menyitir cerita perjalanan AYAM BABON yang awalnya belum dikenal. Sering DIGEPREK, DIKEPLAK, DIGANTUNG akibatnya datanglah BAROKAH dari Allah Maha Pengasih dan Pemurah. Bertemulah berbagai rumusan depot besar berbahan baku Ayam.
Sesuatu yang kecil digulirkan menjadi besar. Seperti bola salju (snowball). Tentu butuh kesungguhan dan tlaten, istilah lain: istikhomah.
"Ke Krian lewat Telasih mampir Surabaya beli bakso. Cukup sekian terimakasih Jaya selalu APENSO". (Kris, 30/12/18)
0 Komentar