APENSO INDONESIA

header ads

DIGARUK (DIALOG GARENG PETRUK) "TAMBAL SULAM "


Guneman Punokawan:

DIGARUK (DIALOG GARENG PETRUK ) "TAMBAL SULAM"


Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism Asosiasi Pendidikan dan Sosial (APENSO) Indonesia.

Ekpresi kang Gareng tidak seperti biasanya kali ini menunjukan kesan kegalauan yang mendalam. Pasalnya bukan menyangkut  persoalan biasa, melainkan persoalan kekuasaan Piltu (Pilihan Ratu).

Kegalauan kang Gareng tidak dapat dipisahkan kenekatan Romo Semar mengajukan diri sebagai Calon Patih di Astinapura PB (Paska Brantayudha) mendampingi calon Raja Parikesit yang merupakan cucu Pendawa.

Kang Gareng melihat Gagak makan jagung ...agak bingung  dengan perilaku Romsem sapaan akrab Romo Semar  yang bersedia untuk menjadi orang nimor dua di Astinapura. "Saya sudah banyak memberikan masukan kepada Romsem agar Bantal dibeli di kenya..membatalkan niatnya untuk tidak maju menggapai kursi empuk di Astina pura PB. Karena dimata publik Romo itu sudah layak disebut Bapak Bangsa atau Pandita (Pandangannya layak dianut dan tertata)"Ujar Kang Gareng yang ..berkeiinginan Romsem tetap sebagai Konsoltan Kerajaan dan termasuk Dewan Penasehat Raja .

"Bagaimana ini Truk...ke Cianjur beli Mie  barokah ..terlanjur langkah "Ujar Kang Gareng di Warkop Posko Ketan Surabaya. "Memang seharusnya Romsen menjadi Bapak Negara kalau alsaanya ingin menjaga negara Astinapura dari perpecahan dan ancaman teroris...ke Kalasan beli Bathok...alasan thok kang". Jelas Petruk yang bernuansa harapan.


Kang Gareng terdiam dan merenung mendengar ocehan kang  Petruk dan tidak terasa air matanya menetes perlahan. "Buah kellapa buah manggis...mengapa kang Gareng menangis", kilah Petruk sembari memandang kang Gareng. "Ya saya menangis bukan prihatin  tapi karena kena hewan Sambermata ...wuah parah ada makhluk lain ikut makan ketan ..semoga tidak ada pikiran lain yang membuat romsen ikut mencari kekuasaan "Kata Kang Gareng sembari mengusap matanya yang masih sedikit  berair.

Petruk yang membetulkan duduknya sembari tersenyum berucap "Ya kalau persoalan kayangan  terkait nirwana romsen memang ahlinya tapi masalah hiruk pikuk mayapada ..ke Surabaya beli busa ..ya bisa tapi bukan ahlinya...dan yang Joss doanya Wo Semar untuk kemakmuran dan keselamatan bangsa dan negara". Kang Gareng yang hanya mantuk-mantuk dan setuju pandangan Petruk.

"Seharusnya Romsem  mengedepankan nilai kepanditaanya untuk mendoakan keselamatan bang8sa agar Astipura bebas dari bencana alam dan kekejaman kaum angkara murka ..mentega dicampur dadar ..semoga romo sadar". Ungkap kang Gareng bernada harap.

"Ojok ngawur kang...Yu paiti ..yu painah...nanti fitnah
Romsem tidak pingsan..cuma kita meminta kepada Calon Raja agar romo tidak hanya pelengkap apalagi untuk menambal dan menyulam formasi kekuasaan kerajaan Astipura", tutur Petruk seperti pengamat politik kenamaan Astipura .

"Saya kuatir kesehatan romo saja..dan kekuatan diplomasinya kurang kuat  karena dia ahli petuah ...Jelaga ditaruh beras ..semoga seger waras ...". Tandas kang Gareng  mantap.
.
"Yo kang Gareng..kita hargai majunya Ronsem berkecimpung di pemerintahan kendati pada  hakekatnya dia tempatnya bukan disitu tapi dewan tertinggi pertimbangan kerajaan", ujar  petruk sembari berdiri sekaliguus beepamitan kepada Kang Gareng. "Adios Kang Gareng ...Beli baju basah ke Wonokromo Cak Komar beli sepatu Biarlah  kisah Romo Semar dimakan Waktu". (Kris)


Posting Komentar

0 Komentar