KESAN PERTAMA MENGGODA, PERSELISIHAN PERSEPSI DAN LOGIKA
Oleh: Gempur Santoso
Managing Director APENSO indonesia.
Hampir tiap tahun saya ke makam salah satu pendiri Unipa Surabaya. Setiap dies natalis. Makam pendiri di Tarokan, Kediri paling sering. Sambil mampir ortu. Melewati. Kelahiran saya, ortu asli Kediri.
Tadi saya ke makam itu. Bersama keluarga besar Unipa Surabaya. Ibu Dra. Sudarmi wafat. Istrinya almarhum bapak Masini Atmaji. Salah satu pendiri dan ketua yayasan pertama Unipa Surabaya.
Sejak kesan pertama sampai saat ini. Sudah bertahun tahun tahun. Persepsi saya setiap jenasah dikuburkan di situ mujur timur barat. Sebetulnya mujur utara selatan. Makam itu sudah benar. Secara logika pun sudah benar. Persepsi saya salah.
Di wilayah Tarokan itu. Yang logika benar utara, persepsi saya jadi barat. Yang barat jadi selatan. Logika benar begeser persepsi saya satu arah.
Di rumah saya. Di Bohar Sidoarja. Rumah saya menurut kebenaran persepsi saya menghadap selatan. Padahal asli menghadap barat.
Secara logika. Dilhat dari peta. Matahari terbenam. Rumah saya secara analisis logika sudah benar menghadap selatan. Sudah hampir 30 tahun di situ. Persepsi saya, rumah saya tetap menghap selatan.
Saya membenarkan persepsi saya. Saya membenarkan terjadi perselisihan persepsi saya dengan logika saya.
Ri rumah. Kalau sholat pun, saya terasa mengadap selatan. Saya biarkan, Itu persepsi. Yang penting saya berniat menghadap keblat.
Kesan pertama, membuat kebenaran persepsi sulit diubah. Kebenaran logika ada yg berselisih dengan kebenaran persepsi.
Tentu saja berlaku. Membuat kesan pertama pada orang berkesan indah. Akan membuat kita selalu indah dipersepasi orang itu.
Ada promosi minyak wangi. Membuat slogan "kesan pertama memang menggoda, selanjutnya terserah anda". Slogan itu, saya yakin dari hasil penelitian kualitatif. Bukan slogan dibuat seenaknya.
Kita terkesan bersaja. Terkesan kita jahat. Terkesan kita baik hati. Terkesan kita apa saja pada orang lain. Kesan persepasi sangat dipengaruhi kesan pertama.
Amerika Serikat hutangnya lebih banyak daripada negara lain. Persepsi orang lain, tetap Amerika terkesan sebagai negara kaya, kuat dan maju.
Walau Indonesia sudah subur makmur. Persepsi bangsa negara lain, indonesia sebagai negara budak. Itu efek eksport TKW, TKI. Jatuh martabat nama bangsa negara hamba.
Bagaimana dengan para jurkam. Timses. Sudahkan membuat kesan pertama yang menggoda?.
Bagaimana dengan Anda?(GeSa)
0 Komentar