DIGARUK (DIALOG GARENG PETRUK)
"CODOT VERSUS KINTEL"
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism APENSO Indonesia
Pra pengangkatan Pangeran muda oleh Dewan Negeri Tertinggi (DNT) Negeri Karang Kedempel Merdeka (NKKM)stabilitas keamanan dan kenyamanan berkehidupan mulai terganggu.
"Bukan terganggu lagi, tapi bisa dikatakan kurang kondusif, tidak sedikit teman akrab menjadi menjauh, pasangan suami istri (Pasutri) kurang harmonis, gara-gara dampak pendukung Pangeran muda dan pangeran sepuh yang tidak dapat diterima nalar, sama-sama tidak mau mengalah, hingga terkesan menghalalkan segala cara untuk mendukung idolanya...Tukang parkir namanya Slamet...ikut mikir tambah mumet.." Ujar Kang Gareng yang pernah diangkat sebagai Dewan Penasehat Pemimpin Negeri (DPPN)gara-gara terlambat Apel pagi diturunkan menjadi Warga Biasa Pernah Mengabdi(WBPM).
"Kang Gareng tidak perlu mumet..sebagai warga biasa bekerjalah sesuai kemampuan...kalau Vertigomu kumat siapa yang tanggung jawab ...apa Tim Peraih Kekuasaan (TPK)pangeran muda atau pangeran.sepuh...karet ...karet..Jembret..jembret kang..paling-paling yang merawat Istri dan Selirmu...hahaha" Ujar Petruk bernada canda .
"Truk jangan kurang ajar ..yang ada Kopi Selir ...awas kamu kaitkan dengan Penyanyi Goyang Kalkun..jatah bulananmu tak potong " ucap Kang Gareng sembari mengancam dan memandang tajam Petruk.
"Jalan Malabar untuk jualan Kacang Ijo...Sabar Jo...saya paham Kang PGK itu mitra bisnis..tidak terlebih dari itu ...kecuali kepepet ...hahaha ...ampun-ampun Kang ...saya akan tetap setia setiap saat .." guyon Petruk.
Lanjut petruk "Kayak Parfum . Ketiak..layak dan terkuak..jangan takut kang ...persoalan yang dihadapi warga NKKM masalah kita juga.apa mau kita biarkan begiti ...ee begitu saja..nonsen..saya tahu jiwa Kang Gareng yang tidak mau lempar handuk begitu saja..kecuali handuk kotor...hahaha..pasti kakang akan Tancut Taliwanda atau bahasanya orang Mayapada tidak tinggal diam...meski diam itu Emas" Tutur Petruk yang penuh makna yang berbeda dengan Makmu...Mak Ti dan Maktun.
"Bentul ditaruh Kuali ....betul sekali Truk.. awakmu memang siji pitu...Jitu menerawang perasaanku...bagaimana rasa hatiku seperti diiris sembilu ...tidak terbayangkan dulu NKKM negeri yang guyup, rukun, santosa, saling tolong menolong,gotong royong ,dan tidak.mudah tersinggung serta berjiwa besar ..sekarang gara-gara salah paham sedikit ,bertikai bahkan saling menghilangkan nyawa...kok semudah itu...dikira nyawa itu gampang didapat dan kalau hilang bisa dibeli di toko ..oalah..oalah Truk ..nasi sudah menjadi bubur ..lebih baik dibuat bubur ayam saja..ke Balikpapan beli akik..kedepan harus lebih baik...tapi saat ini kita harus mampu memotivasi dulur-dulur Trah keluarga Agung Romo Semar agar tidak ikut terimbas virus saling memojokan kalau berpihak ke Pangeran muda kelompok pangeran sepuh menyebutnya Codot dan mendukung.. kelompok pangeran sepuh kelompok pangeran muda menamainya Kintel...jelasnya ada kelompok Codot dan Kintel dan ini rentan perpecahan" Beber Kang Gareng dengan penuh kegalauan dan keperihatinan.
Petruk mendengarkan ungkapan kata-kata Kang Gareng tidak terasa matanya berat akhirnya semuanya gelap. "Truk ...Truk..kopinya tersenggol tanganmu...tumpah lho.....Ngantuk" Kilah Kang Gareng bernada Tinggi.
"Siapa Ngantuk Kang....saya hanya ..sliut..sak Sret..tapi masih ingat...Codot ..dan Kintel...keduangya ...satwa yang unik dan memiliki karakter" Tutur Petruk sembari membasuh mukanya dengan tisuh basah.
"Wualah ..Truk..satwa Codot dan Kintel ...kok memiliki karakter...kelapa campur marning....opo maning..hahaha" Tandas Gareng sambil membetulkan rompi antiknya yang kancingnya hilang satu.
"Lho..kang ..Codot itu satwa yang betul unik mmm...meski memakan buah tanpa permisi ..tapi sisanya ditunggu manusia..hayoo...contoh buah mangga yang habis dimakan codot...sisanya pasti manis...beda dengan. Mangga muda yang dimakan kang Gareng ...pasti rasanya asam..keciuutt..dan Kintel adalah anak katak yang bersih dan enak kalau untuk kuliner m..Peyek Kintel..hahaha trus apa yang harus dipersoalkan kang" Beber Petruk sembari tersenyum.
"Lha iyo..terus karakternyo opo...Truk dalam pemaknaan dilapangan dapat menjadikan kondisi yang kurang harmonis...ingat penyebutan kepada kelompok dan perorangan berdasarkan petuah Romo Semar sebenarnya dapat merusak rasa antar sesama sekaligus kurang nilai budi pekerti...kalau di Mayapada sebagai aktifitas saling mengolok...ya kesimpulannya .tidak perlu dibiasakan .." Ungkap Kang Gareng sembari menyitir petuah Romo Semar.
"Ya kang ...hidup ini memang seharusnya diwarnai kedamaian....saling mengolok bukan hanya bisa merusak suasana yang sudah kondusif melainkan juga dapat merusak tali keakraban dan keguyuban..kelihatannya seperti canda gurau..dampaknya itu yang harus kita antipasi ..Saputangan dihinggapi clurut..jangan berlarut-larut ya Kang." Kata Petruk penuh harap.
"Ya Truk....jangan menangis ..hidup ini tidak cukup dengan menangis... ..menangislah jika sebagai Satria yang berhasil menang dalam peperangan..kalau mengatasi Codot dan Kintel dengan menangis itu tindakan kurang bijak..berdoa dan bersyukurlah selalu Truk.." Ujar Petruk tanpa ragu-ragu.
Kang Gareng merasa bangga dengan pandangan Petruk yang berupaya mencari jalan agar sebutan Codot dan Kintel yang di Mayapada ada sebutan serupa tidak terus digemakan di kalangan warga masyarakat."Ya Truk kita Bekas Petinggi Negeri(BPN) Karangdempel berkewajiban mengupayakan kondisi yang haermonis, dinamis meski beda pendapat dan dukungan, rasa kebersamaan tidak boleh terputus ..Ke Batu beli genting...Rasa bersatu yang penting .." Tutur Kang Gareng sembari berdiri dan langsung lari naik angkot."Kang ....kang ikut...amblasss aja" Teriak Petruk yang ditinggal yang kang Gareng.
(Km)
0 Komentar