APENSO INDONESIA

header ads

Sedikit pemikiran Carl Schmitt, ANTARA KETERBATASAN DAN KETIDAKTERBATASAN

Sedikit pemikiran Carl Schmitt,
ANTARA KETERBATASAN DAN KETIDAKTERBATASAN
Oleh: Suryadi
Director Education APENSO Indonesia

Schmitt sesungguhnya memulai pemikirannya dari pengandaian yg cukup sederhana. Schmitt berasumsi bahwa seluruh pengetahuan serta pengalaman diri kita mengandaikan adanya saling keterkaitan yg tidak terbatas di antara segala sesuatu yg ada.         

Saling keterkaitan ini memperlihatkan dua hal penting secara bersamaan:
1) bahwa manusia telah selalu tersituasikan di dalam ruang dan waktu yg terbatas,dan 2) bahwa manusia telah selalu terarah pada cakrawala/horizon kemungkinan yg tidak terbatas.

Dua fakta ontologis inilah yg juga telah selalu membuat manusia dituntut untuk melakukan dua tindakan paling dasar dalam hidupnya:
1) manusia telah selalu dituntut untuk memaknai diri dan hidupnya, dan 2)manusia telah selalu dituntut untuk mengarahkan/mengorientasikan masa depannya.

   Dua tindakan inilah yang menjadi dasar dari segala penegasan - diri dan keputusan manusia. Manusia hanya dapat disebut sebagai manusia jika ia mampu memaknai dan mengorientasikan dirinya yang bergerak terus menerus di garis batas antara keterbatasan (imanensi) dan ketidakterbatasan (transendensi).

Setiap indivudu adalah ahli waris dari masa lalu.Manusia terikat pada masa lalu.Dalam keterikatan itu,terdapat ruang bagi manusia untuk mengambil alih warisan itu dan dengannya manusia membangun masa kini dan merancang bagan untuk orientasi ke masa depan.Kebebasan manusia justru terletak disitu,yakni bahwa ia menerima masa lalu,demi untuk merebut masa depan.

(Sur)

Posting Komentar

0 Komentar