APENSO INDONESIA

header ads

BAROKAH TURUN TERGANTUNG PERILAKU HAMBA ALLAH Bismillahir rahmanir

Marhaban ya Ramadhan:

Bagian 9 - Bersambung
BAROKAH TURUN TERGANTUNG PERILAKU HAMBA ALLAH
Oleh: Agung Santoso
Director of Religious Education
APENSOINDONESIA.COM

 Bismillahir rahmanir rahim,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Kembali saya hadir menemani saudara ku kaum muslim dimana saja di tengah malam, hari selasa 9 april 2019, mari kita terus menghitung hari menyongsong lima mei mendatang.  Mari kita mempersiapkan diri menyongsong lima mei mendatang. Mari kita mengajak diskusi kerabat, teman dan sahabat tentang hari penuh ampunan lima mei mendatang.

   Alkisah seorang suami ingin memberi kejutan kepada sang istri. Suatu ketika belanja kepasar ingin memberi kejutan kepada sang istri. Kali ini sang suami yang begitu cintanya kepada istri membeli sebuah buah. Kali ini sang suami yang begitu cintainya kepada istri untuk membeli semangka.

  Sampai dirumah sang suami memberikan langsung kejutan tersebut kepada sang istri. Dengan pisau tajamnya sang istri mengiris semangka pemberian sang suami tercinta. Betapa kecewa sang istri ketika rasa semangka pemberian suami bukan seperti yang diharapkan, alias hambar.

  Tentu urusan hambar bukan berhenti sampai disitu saja, sang istri menunjukkan kekecewaan dengan nada marah mengapa kok begini, harusnya ...dst. Usai puas mengungkapkan rasa kekecewaan sang suami bertanya, ‘’Wahai istriku sesungguhnya kemarahan itu ditunjukkan kepada siapa?

  Sang suami dengan santun menjelaskan, jika kekecewaan itu ditunjukan kepada penjual, tentu saja yang menjual buah-buahan akan memilih barang yang baik supaya dagangannya laku. Kemudian jika kekecewaaan itu ditujukan kepada pembeli. Tentu pembeli adalah raja berupaya memilih yang terbaik. Kemudian jika kekecewaan itu ditujukan petani, tentu petani selalu berusaha menanam dengan baik agar laku di jual.

  Kalau kemarahan itu tidak ditujuan kepada penjual, pembeli dan petani berarti kekecewaan yang dilampiaskan dalam bentuk kemarahan tsb di tujukan kepada sang Pencipta buah-buahan, Allah SWT.Setelah mendengarkan penjelasan dari sang suami. Tidak terasa sang istri sambil tertunduk meneteskan air mata, sebagai rasa penyesalan.

  Selanjutnya sang suami mengakhiri pembicaraan dengan mengatakan baraokah (berkah) dari Allah itu akan turun tergantung perilaku dalam menghadapi segala sesuatu.Dalam Al-Qur’an kata berkah.’’Ini (Al-Qur’an) adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya orang orang yang mempunyai pikiran mendapatkan pelajaran,’’ (QS. Shaad, ayat 29).
(9-bersambung)

Agsa

Posting Komentar

0 Komentar