APENSO INDONESIA

header ads

COBLOSAN GEGAP GEMBIRA

Catatan:


COBLOSAN GEGAP GEMBIRA

Oleh: Gempur Santoso
APENSOINDONESIA.COM


Menjelang hari H coblosan di jalan raya ramai, kendaraan padat merayap. Terutama kedaraan yang akan keluar Surabaya. kendaraan masuk Surabaya, lengang. Setelah magrib, saya dari rumah Sidoarjo menuju kampus di Surabaya. Keluar Aloha, saya lihat jalan sebelah. Kendaraan seperti berhenti, full. Budaran Waru, jalan A. Yani, kendaraan macet. Akhibat volume kendaraan meningkat.

Sampai kampus, teman teman staf admin pun sudah siap siap mudik. Nunggu selesi tugas. Jumlah mahasiswa pascasarjana yang masuk pun tinggal sekitar separo. Kata teman mahasiswa yang hadir, banyak mahasiswa tugas sebagai pemilu (TPS). Ada juga yang keluar kota, mudik, nyoblos.

 Sekitar pukul 21.00 WIB, memberi kuliah selesai. Di jalan raya, bunderan Waru masih padat merayap. Cari jalan alternatif, jalan dalam. Menghindari macet. Ternyata sulit juga. Penuh. Sekitar 1 jam baru sampai rumah. Di hari normal biasanya dari kampus sampai rumah cukup sekitar 30 menit, bahkan kurang.

Suasana kendaraan di jalan, mirip seperti menjelang hari raya idul fitri. Banyak yang mudik. Pantas kalau hari H coblosan pemilu disebut hari raya pesta
demokrasi.

Sebelum buderan Waru, saya lewat Dukuh Mananggal. TPS di tepi jalan, memanjang. Didekor ornamen kerajaan. Diberi gapura, beberapa sudut ada ukiran. Terbuat dari sterofoam dicat warna batu merah.

Hari H. Pagi pagi. Saya duduk di teras rumah. Sekitar pukul 05.30 wib para petugas TPS sudah siap melaksanakan tugas. Lewat depan rumah. Saling sapa, saya yang duduk di teras rumah. Berpakaian seragam, rapi. Seperti akan berangkat pesta.

Antusias rakyat menyiapkan dan menyambut hari H coblosan pesta demokrasi. Semoga penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, dan sebagainya) pusat sampai TPS bisa menyambutnya dengan kejujuran. Tiada dusta diantara kita. Jaga suara rakyat. Hitung suara rakyat secara obyektif. Sehingga pemimpin yang terpiliih betul betul dari suara rakyat. Selamat bertugas.

Pilsung, suara rakyat dianggap suara Tuhan. Pesta demokarasi disambut gegap gembira. Selamat berpesta. Selamat pemilu.
(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar