APENSO INDONESIA

header ads

Kita Indonesia ! Berhentilah untuk Saling Menjatuhkan

Berita: Nasional, Jatim, Surabaya
Oleh: Agung Santoso
Ketua Media Online Indonesia DPW Jatim
APENSOINDONESIA.COM


Nasional:

Kita Indonesia ! Berhentilah untuk Saling Menjatuhkan

Suhu politik menjelang coblosan dan berputarnya kampanye di lapangan terbuka menunjukkan trend kian memanas. Tidak ada fisik memang, tidak anarkis. Yang ada saling kritik, saling koreksi dan berbagai saling lainnya jika mengikuti secara seksama pasangan capres dan cawapares nomor satu dan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua.

Tidak usah menunggu ulasan media cetak dan media elektronika yang masih dalam hitung jam, tapi cukup membuka media online dalam hitungan menit  dengan sesuka kita mau membaca berita yang mana. Atau secara keseluruhan kita buka empat orang dimaksud. Capres nomor urut undian satu, capres nomor urut undian dua , cawapres nomor urut undian satu dan cawapres nomor urut undian dua.

Ketika membaca kita berada sendiri, dengan teman atau di warung-warung, cafe-cafe dan berbagai tempat komunitas tentu kesannya beda. Ketika membaca sendiri tanpa harus diskusi cukup kita menyimpulkan sendiri, tapi ketika berada di tengah banyak kerabat, sahabat dan teman terjadilah adu argumentasi.

Yang penting sekarang ini KITA INDONESIA ! Rambut sama hitam, warna kulit rata-rata sawo matang, tapi harus menjaga kedewasaan berpikir. Berhentilah untuk saling menjatuhkan, jika kita tidak cukup data, fakta  dan keilmuan  dalam menilai kampanye Pilpres tahun ini. Menahan diri akan lebih bijak daripada mengomentari menimbulkan perselisihan hanya masalah beda calon.

Pemprov Jatim:

Jadikan Jatim Paling Kondusif  Jelang,
Saat Pelaksanaan dan Pasca Pemilu

KITA semua sepakat mulai dari rumpun bawah hingga yang kaya raya dengan berbagai sebutan jabatan menjadikan Jawa Timur harus dan harus bahkan wajib paling kondusif menjelang, saat pelaksanaan dan pasca pemilu.


Jelang pelaksanaan kurang sembilan hari jika dihitung mulai hari ini, tentu jangan ada gesekan yang menjurus pada perpecahan, cukup beda pilihan dan paham tapi tidak gontok-gontokan. Saat pelaksanaan tujuh belas april mendatang tidak ada yang berprovokasi untuk mengimtimidasi masyarakat, justru sebaliknya saling bahu membahu mengingatkan adanya pesta demokrasi. Pasca Pemilu siapa pun yang melangkah ke kursi dewan bahkan istana harus kita terima dengan lapang dada.


Jawa Timur yang memiliki pemilih cukup banyak setelah Jabar dan Jateng adalah lahan potensial untuk para oknum atau orang orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan sikon pemilu. Tidak ikut mendukung siapapun juga, tapi terus menunggangi supaya situasi tidak kondusif. Menjual isu murahan melalui medsos dan berita-berita bohong itulah tujuan para orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.


Mari sambil menghitung hari  menghadapi coblosan kita semua saudara, jangan ada yang ingin di adu domba. Menjual informasi kesana kemari tanpa di cek kebenarannya. Ujung-unjugnya adalah uang yang di kejar dan membuat situasi tak nyaman. Waspada kita semua.


Metropolis Surabaya:

Jelang  Ramadhan dan Hari Raya
Kriminalitas Mulai Meningkat


Hampir setiap hari kita membaca di media cetak khusus berita berita kriminalitas mulai menggeliat. Jambret, Copet, Rampok bahkan membobol rumah yang terjaga dengan baik dengan petugas keamanan harus tunduk dengan para pencuri yang suka menyantroni warga ketika lengah.

Omongan adanya Maling dan  jambret yang nekat sampai sampai korban meninggal dunia acap kali kita dengarkan. Tembak di tempat bahkan kalau lari ditembak sampai mati membuat semua pihak nyaman.

Karena gembongnya sudah tertangkap. Bahkan tidak heran ketika pencuri tertangkap basah, terpaksa pelaku di berondong pukulan-pukulan, bahkan sampai pelaku tewas gara-gara di massa khalayak tanpa melihat resikonya. Jengkel dan Marah itu jawaban mayoritas masyarakat kita.

Apalagi jelang Ramadhan dan Hari Raya kelompok jambret, perampok mulai beraksi tanpa melihat siapa dan dimana korban di eksekusi. Kita harapkan semua warga Surabaya lebih peka dan jeli tidak menunjukkan barang berharga dan melalui jalanan yang sepi. Ramadhan tiba, Hari Raya akan datang kita manfaatkan tanpa berita rampok dan penjambretan untuk keluarga, kerabat dan teman.
(ags)

Posting Komentar

0 Komentar