Marhaban ya Ramadhan:
Bagian 3 - Bersambung
SETIAP HIDUP MENGHADAPI KEMATIAN
Oleh: Agung Santoso
Director of Religious Education
APENSOINDONESIA.COM
Bismillahir rahmanir rahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Kurang 32 saudara ku hamba yg selalu dimulyakan Allah. Kita akan bertemu bulan penuh ampunan, pintu tobat dan rahmad dibuka oleh Allah seluas luasnya. Mari kita manfaatkan sebagai bekal pertanggungjawaban untuk apa kita masih diberi umur pajang.
Saudaraku yg terhormat, materi kali ini kita angkat topik SETIAP YG HIDUP HARUS SIAP HADAPI KEMATIAN.
Kematian yg dialami oleh manusia dapat berupa kematian mendadak. Seperti serangan jantung, tabrakan, dan sebagainya. Dan, dapat juga merupakan kematian normal yg terjadi melalui proses menua secara perlahan.
Mati mendadak maupun normal. Semuanya mengalami apa yg dinamai sakaratul maut (sekarat) yakni semacam hilangnya kesadaran yg diikuti lepasnya ruh dari jasad.
Allah SWT berfirman dlm surah 79, An-Nazi'at ayat 1 ; "Demi Malaikat Malaikat yg mencabut nyawa dgn keras". Sebagai isyarat kematian mendadak. Sedang lanjutan ayat surah tsb yaitu Wan nasyhati nasytha (malaikat-malaikat yg mencabut ruh dengan lemah lembut) sebagai isyarat kepada kematian yg dialami secara perlahan lahan (ayat 2).
Kematian melalui proses lambat itu dan yg dinyatakan oleh ayat di atas sebagai 'dicabut dengan lemah lembut'. Sama keadaannya dengan proses yg dialami seseorang pada saat ngantuk sampai dengan tidur. (3-bersambung).
Agsa
0 Komentar