SOPIR GALANGAN DI TEPI METROPOLIS
Oleh: Gempur Santoso
APENSOINDONESIA.COM
Sopir galangan. Tidak hanya nyopir, sekaligus muat bongkar material bangunan. Galangan adalah toko jualan material (bahan) untuk membuat bangunan. Batu merah, semen, pasir, besi rangka beton eser dan sebagainya. Pengantar material tersebut pakai mobil pick-up.
Sopir ini, saya sebut pak sopir. Kerja harian. Bukan borongan. Keuntungannya, katanya. Ngangkut, sepi ngangkut, atau tidak ngangkut, tetap diberi gaji.
Gajinya dihitung harian. Kalau tidak masuk kerja, tidak dapat honor (gaji) alias tak digaji.
Sehari gajinya Rp. 80 ribu. Jika sebulan bisa masuk kerja 26 hari, gajinya 80 x 26 = Rp 2,08 juta.
Itu, kalau bisa kerja sebulan full, dipotong libur minggu 4 kali. Kalau hanya bisa kerja 20 hari karena udzur dapat dihitung, jelas = Rp. 1,6 jt. Tanpa tunjangan, tanpa perlindungan asuransi kerja.
Kalau sakit? Jelas tak dapat gaji. Biaya berobatnya bagamana?. Makan, biaya keluarga anak istri bagamina?. Tak bisa terhitung dalam matematika, Tuhan Maha Besar.
Pak sopir galangan sudah berkeluarga. Punya istri dan anak. Bagaimana uang sebesar itu bisa cukup untuk ekonomi keluarga termasuk rokok. Nyatanya bisa, cukup. BarokaAlloh.
Galangan itu punya 4 mobil pick-up. Tentu sopir galangan ada 4 orang. Galangan ini berada dipinggiran kota Surabaya. Kota yang sudah terkenal dijuluki kota metropolis.
Kerja seperti pak sopir galangan dianggap sudah beruntung. Dapat tempat kerja. Nasib ekonomi di bawah pak sopir itu jumlahnya banyak. Apalagi ada juga yang belum bisa kerja, tak dapat pekerjaan. Kerja seadanya.
Kota metropolis namanya. Memang ada yang ekonomi berlelih lebih. Jumlahnya banyak juga. Hubungannya antar negara di dunia. Manusia kelas dunia.
Kota metropolis. Kota manusia kelas dunia. Saya pernah dengar beli tiket sekali jalan saja bisa Rp. 54 juta. Hampir tiap hari naik pesawat terbang. Bisnis. Pendapatanya berapa, cara kerjanya bagaimana? Hanya bisa heran.
Metropolis memang kota kelas dunia. Kota yang 24 jam on-time ada kehidupan. Tampaknya tak lengkap tanpa sopir galangan, jumlahnya banyak juga.
(Gesa)
0 Komentar