APENSO INDONESIA

header ads

UN/UNAS MENGACAUKAN PBM

Opini:
UN/UNAS MENGACAUKAN PBM
Oleh: Gempur Santoso
APENSOINDONESIA.COM


UN atau Unas (ujian negara/ujian nasional) beberapa mata pelajaran (MP). Mata pelajaran di sekolah jumlah lebih banyak daripda yg di unaskan.

Kalau UN dianggap capain pembelajaran. Itu hanya kebohongan, sebab lebih banyak mata pelajaran yg tak diunaskan.

Secara filosofis mendidik itu keseluruhan, dari segi: kognetif, afektif, psikomotorik. UN yang beberapa MP hanya uji kognetif saja. Jelas unas tak bisa mengukur kualitas siswa. Sebab kualitas orang (siswa) tak cukup dilihat kognetif semata.

Dari segi substansif proses belajar mengajar. Yang berhak menyatakan/menentukan anak sudah bisa/baik adalah gurunya yg mengajar. Bukan kemendikbud.  Seperti orang sakit, yg menentukan sembuh adalah dokter yg merawatnya bukan dinas kesehatan.

Saat ini Unas dinyatakan pemetaan kualitas pendidikan. Pemetaan itu, cukup sampling perwilayah saja. Dengan metodologi yg benar akan dapat diketahui. Cukup diambil dari indeks komulatif belajar siswa saja. Sederhana dan pasti diketahui, lebih benar. Mengapa harus dengan proyek unas seperti saat ini. Biaya besar.

Jelas UN tak sesuai dengan dadar-dasar pendidikan. Justru mengganggu siswa belajar. Mengacaukan proses belejar mengajar.

Kalau kemendikbub mengevalusi, bukan evaluasi proses belajar mengajar. Itu hak guru yang mengajar muridnya.

Kemendikbud cukup evaluasi penyelenggaraan pendidikan terkait pengelolaan (manajemen). Hasil evaluasi pengelolaan (manajemen), mana yg kurang, sebagai bahan pembenahan penyelenggaraan dan layanan pendidikan.

(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar