APENSO INDONESIA

header ads

USIA TUMBUH KEMBANG PENTING OLAHRAGA ERGONOMIS

Opini:
USIA TUMBUH KEMBANG PENTING OLAHRAGA ERGONOMIS
Oleh: Gempur Santoso
Managing Director Apenso


Banyak guru olahraga sekolah dasar (SD) melanjutkan studi S2. Paling tidak mahasiswa bimbingan tesis saya ada 4 orang. Menguji tesis sudah 6 orang. Mereka antusias belajar, membanggakan. Serius.

Fokus peneniltian (tesis) mereka lebih banyak pada metode latihan dan pengembangan kebugaran anak didik. Mereka memfokuskan pada kebugaran anak didik daripada membentuk atlit kejuaraan. Olohraga memang bagian pendidikan kesehatan kebugaran anak pada usia tumbuh kembang.

Tumbuh kembang fisik anak, besar terjadi sebelum usia dewasa. Usia ini pendidikan olahraga sangat perlu. Agar tumbuh normal, sehat, kuat. Otot rangka (muculus skeletal) bisa tumbuh normal, sehat, kuat perlu dilatih.

Latihan kesehatan olahraga yang metodis. Mendapatkan capaian kebugaran yang optimal, sangat baik. Saat ini. Dan, saat dewasa nanti agar menjadi manusia sehat kuat, tidak sakit sakitan.

Manusia memang terdiri jasmani dan rohani. Jasmani fisik. Rohani terkait rasa (hati/batin) dan pikiran. Oleh karena itu, konsep pendidikan adalah pengembangan kecerdasan psikomotorik, afektif dan kognitif. Kinesiologis, kecerdaaan rasa, dan kecerdasan intelektual.Cipta, rasa, karsa. Untuk fisik, perlu pendidikan jasmani/olahraga.

Sangat penting pendidikan olahraga bagi anak. Melakukan olahraga secara metodis. Diajar, dibimbing guru olahraga. Guru olahraga yang paham dan mampu diperlukan dan penting.

Guru olahraga tidak lagi seperti sekolah jaman dulu. Murid diberi bola sepak atau bola voli. Anak anak bermain olahraga sendiri bersama temannya.

Terus ditinggal gurunya. Entah dia kemana. Walau guru pakaiannya olahraga. Anak anak, lepas baju, ada yang pakai kaos dalam. Ceker tanpa sepatu. Itu jaman saya sekolah dulu. Kurang metodis pendidikan olahraganya.

Kini, olahraga menjadi perhatian. Guru olahraga tidak cukup luluaan S1. Sudah banyak kuliah dan lulus S2. Mengusai ilmu keolahragaan.Atas kesadarannya sendiri.

Semoga guru guru olahraga berkwalifikasi dan berkwalitas, membuat anak anak gerenasi muda kita makin cerdas, makin bugar, sehat dan kuat. Dengan organ tubuh yang memiliki kapasitas lebih bagus. Maka, kemampuan berfikir lebih tahan, dan bekerja lebih produktif.

Guru olahraga harus paham juga tentang gisi anak. Menghitung kebutuhan gizi sesuai usia tumbuh kembang anak. Agar tercipta gizi olahraga ergonomis yakni: asupan gizi yang dibutuhkan sesuai/seimbang dengan kebutuhan energi untuk aktivitas olahraganya. Agar pertumbuhan skeletal maskel dan organ tubuh lainnya standart/normal.
(GeSa)







Posting Komentar

0 Komentar