Berita:
WAYANG LUDRUK (WALUD) INOVASI SENI LUDRUK
Oleh: Kris MariyonoDirector Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM ----- Keberadaan seni Ludruk, meski masih lestari dan diminati kalangan masyarakat didaerah Jawa Timur. Namun, kedepan perlu pengembangan seni ludruk baik menyangkut cerita maupun bentuk pertunjukannya.
Terkait bentuk pertunjukan, Ludruk
RRI Surabaya mengupayakan terobosan Wayang Ludruk (Walud). Pemain ludruk RRI Surabaya Kunhadi kreator Wayang Ludruk mengakui, terobosan Wayang Ludruk ini tetap mengedepankan pakem ludruk termasuk remo dan lawakanya."Properti Walud ini tidak jauh beda Wayang kulit. Sosok yang ada di Walud selain berkarakter antagonis juga protogonis " Ungkap Cak Kun sembari menambahkan cerita yang dihadirkan tidak terbatas cerita kehidupan.
Menurut Kunhadi, dalam pementasan Wayang Ludruk (Walud) tidak terlepas dari peran dalang yang memiliki karakter tersendiri. "Ya dalangnya memang khusus memahami persoalan ludruk dan tidak jauh beda dengan Wayang kulit" Jelas Kunhadi yang juga dikenal sebagai tokoh seni tayuban.
Seniman musik tradisional Kukuh Setyabudi yang juga dikenal pemain ludruk mengatakan, "Walud ini propertinya dibuat dari kertas Karton baik tokoh-tokoh dalam cerita ludruk maupun tokoh -tokoh populer dikalangan masyarakat." Ungkap penanggungjawab Ludruk RRI Surabaya Kukuh Setyabudhi yang juga menjabat Kasi Pro 4RRI Surabaya.
Kukuh mengungkapkan, Ekprimen.Walud ini, sebagai inovasi dibidang ludruk ini tidak terlepas dukungan Kunhadi yang mengkreasi seni lukis wayang ludruk dan Tawar Gonzales sebagai dalang Wayang Ludruk. "Memang yang paling tepat menggunakan Wayang garapan Kunhadi dan dalangnya Cak Tawar yang memang berlatar belakang seniman dalang " Ungkap Kukuh yang berkeinginan ekprimen Walud ini nantinya dapat diterima kalangan masyarakat sekaligus sebagai alternatif pertunjukan ludruk. (KM)
0 Komentar