APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK ): "BIARKAN AYAM MENJERIT ..ASALKAN BUKAN RAKYAT YANG MENJERIT"


DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK ):

"BIARKAN AYAM MENJERIT ..ASALKAN BUKAN RAKYAT YANG MENJERIT"

Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM


Situasi dan Kondisi Jagad Alam Raya (JAR) dalam perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari sebuah fenomena yang cenderung semarak terjadi dikalangan masyarakat seperti persoalan ayam. Memahami kondisi JAR Kang Gareng menyitir petuah leluhur yang tidak pernah lekang  oleh jaman "Janji itu hutang" Kata Gareng selama janji itu ditepati bukan lagi hutang namun menjadi bagian nilai kepercayaan.

"Jika janji tidak ditepati akan terbawa menjadi sebuah hutang sampai akhir hayat." Jelas Kang Gareng sambil tersenyum kepada Petruk.

"Ya Kang..beli kapur barus dari Kenya...seharusnya persoalan janji perlu menjadi cantatan pentiung para calon Petinggi yang telah lolos dari Pesta Demokrasi secara 5 tahun sekali " Ungkap Petruk penuh harap

"Ya Truk  biarlah yang menjadi obyek pergolakan jaman cukup ayam binatang ternak yang lazim dikonsumsi masyarakat..dari kalangan terlilit hingga elit " Jelas Kang Gareng yang sangat menyukai nasi Kebule  Ayam Kampuung.Petruk yang mendengarkan ucapan Kang Gareng sembari mengantuk spontan berkata.

"Kamsudnya..ee maksudnya apa Kang Gareng ...tentang persoalan janji yang harus ditepati para petinggi negeri saya memahami tapi masalah fenomena ayam..ke Semarang beli kedondong...Saya kurang dong....alias belum paham..hahaha" Ungkap Petruk sembari tertawa kecil.

"Duasar manusia pintar berkilah..persoalan Ayam semata-mata tapi bukan mata kucing atau mata sapi... .. sebagai perlambang kehidupan yang penuh sandiwara . .ingatlah sebuah lagu legendaris "Hidup adalah panggung sandiwara"dan terkait ayam ...ke Gresik lihat sapi..sik saya mau minum kopi" Kilah Kang Gareng sembari memegang cangkir Kopnas (Kopi panas).

"Wuallah ditunggu penjelasannya ..malah  ..rehat ngopi..Kang Gareng memang jago ...Mengemudi dan jago silat..enak -enak ngomiong langsung belok ..ngopsik..ngopi disik...huancurit ..hahaha" Tutur Petruk bernada tinggi sembari tersenyum kecut bak mangga muda.

"Beli benang di pasar Babat ..tenang sobat..persoalan begini lho Tryuk...biarlah sekarang ini ..Ayam yang Nelongso dimana-mana..Ayam di Coblos di suatu tempat .  Ayam di Geprek ..disembarang lokasi.. Ayam di Bakar . .di Setiap saat ...Ayam di goreng di berbagai wajan ...dan Ayam menjerit..mencarit mencari pelanggan....berkait dengan umat manusia di JAR ...semoga tidak menderita seperti Ayam khususnya setelah Gelar Pesta Demokrasi dan Pemilihan Pemimpin Negeri..jika nasibnya seperti ayam ..apa kita tidak perihatin..." Jelas Kang Gareng  yang sengaja melepas rompinya
karena udaranya cukup panas.

"Ya sangat prihatin kalau nasib rakyat harus  nelongso, terlebih di geprek lagi,dan banyak yang menjerit ..karena kesulitan kebutuhan sandang dan pangan...itu lho yang saya kurang setuju ..ya semoga tidak terjadi kondisi yang memperihatinkan bagi masyarakat karang kedempel" Beber Peteruk mantul.

"Ya Truk rasanya ..rasa aman dan nyaman yang perlu terus dipertahankan demi menopang ......Kemajuan negeri tercinta ...dan yang ..Brokoli dikasih ragi....Sekali lagi...persoalan janji...janji jangan tinggal janji...jangan diingkari...jangan asem ..hahaha.." Tandas Kang Gareng sembari memandang tajam Petruk.

"Ya jangan asem ..tidak disertai hujan Kang..ee semoga tidak sering hujan lokal" Ucap Petruk sembari melangkah meninggalkan Kang Gareng.

"Strabery campur markisah...sori sedikit basah Truk..." Teriak Kang Gareng yang dibalas lambaian tangan Petruk dari jarak jauh.

(KM)

Posting Komentar

0 Komentar