APENSO INDONESIA

header ads

INTROPEKSI DIRI

Bagian 42 - Bersambung

INTROPEKSI DIRI

Oleh: Agung Santoso
Director of Religious Education
APENSOINDONESIA.COM

   Bismillahir rahmanir rahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kerabatku, sahabatku, temanku dan semua umat Islam di mana saja berada, hari ini ahad, kita semua yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan telah memasuki hari ketujuh. Tentu hari libur ini kita bisa melakukan evaluasi diri, bukan untuk mengoreksi urusan dunia. Kata Allah dalam Our'an jangan sampai kena tipu daya kehidupan dunia yang semua akan ditinggalkan. Harta (Kekayaan) dan Tahta (Kedudukan) selalu membuat kita terpesona. Bahkan wanita yang se cantik apapun pendamping kita (istri) menurut ukuran kita masing-masing tidak akan mampu menolong kita ketika akan sakaratul maut.

     Sehubungan dengan hal tersebut diatas ulama besar Al-Hasan Al-Bashri mengajak kita dengan menuangkan pikirannya di sebuah Kitab Nasihat yang berjudul Instrospeksi Diri.

     ORANG MUKMIN itu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia membuat perhitungan dengan dirinya semata-mata untuk mendapat ridho dari Allah. Bagi orang yang suka instrospeksi diri semasa di dunia, perhitungan pada hari kiamat terasa ringan. Sedang bagi mereka yang mengambil dunia tanpa introspeksi, hisab kiamat terasa berat.

     Seorang mukmin kala dibuat kagum dan heran oleh sesuatu ia berkata,''Demi Allah, aku sungguh menyukaimu. Kau juga bagian dari yang kubutuhkan. Tetapi, demi Allah, tak ada penghubung kepadamu.Jauh sekali, antara aku denganmu.''

     Jika ia melampui batas dalam hal itu, ia melakukan introspeksi,''Apa yang kuinginkan terhadap hal ini? Apalah aku dan apalah ini? Demi Allah, tak ada alasan bagiku untuk melakukannya. Demi Allah, selamanya aku tidak akan mengulanginya lagi, insya Allah.''

     Orang-orang yang beriman adalah mereka yang terikat oleh Al-Ouran.Al-Ouran menjadi penghalang antara mereka dengan kebinasaannya. Di dunia ini, seorang mukmin adalah tawanan yang berusaha memerdekakan diri. Ia tidak merasa aman hingga menemui Allah. Ia yakin bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua hal itu. (42-bersambung, 7 ramadhan, 12 Mei 2019)

AGSA

Posting Komentar

0 Komentar