APENSO INDONESIA

header ads

JANGAN MELEBIHI BATAS

Opini:

Oleh: Gempur Santoso
APENSOINDONESIA.COM


"Lamun siro pinter ojo ngguroni, lamun siro banter ojo nglancangi, namun siro landhep ojo natoni"

Terjemahan bebas pepatah Jawa di atas: "Kalau memang kamu pintar jangan menggurui, kalau memang kamu capat jangan belacang cepat tak sopan, kalau memang kamu tajam jangan melukai".

Pepatah itu dapat dimaknai "jangan melebihi batas". Boleh senang jangan senang berlebihan. Boleh susah jangan susah berlebihan. Sak madyo (secukupnya) saja.

Dalam Hadist: "makanlah saat lapar, berhentilah makan sebelum kenyang". Itu pertanda kita tak boleh melebihi batas. Saat ini pun banyak orang sakit karena kelebihan makan (kelebihan gizi).

Kehidupan ada norma. Norma agama. Norma budaya. Tidak bisa seenaknya. Bebas memilih dalam hidup ini suatu kebaikan. Kalau sudah memilih, harus konsisten dan konskwen. Istikomah dan bertaqwa.

Jangan menggurui. Misal: orang tidak butuh dituturi, kok tiba tiba nuturi. Walau tutur baik, tapi orang lain sedang tidak butuh. Malah membuat salah paham, menyakitkan.

Kita boleh cepat dalam melaksakan hidup. Jangan sampai menghina yg lain. Kita boleh cepat kaya, tapi jangan dari hasil curian (korupsi). Kita boleh kaya jangan lupa zakat dan beramal.

Kita boleh punya pandangan kritis, tapi tutur kata jangan menyakiti orang lain. Kita boleh bekerja keras jangan melampaui nilai ambang batas (NAB) 8 jam perhari atau 40 jam per minggu. Kita boleh mendengarkan musik yg enak, jangan melebihi NAB 85 decible selama 8 jam, bisa tuli. Termasuk kita sholat wajib ada  5 waktu, tidak boleh lebih, malah tak syah.

Kita boleh menjadi pemimpin, tapi bukan hasil kecurangan, atau bukan semena mena. Semua yg melebihi batas pasti ada dampak negatifnya. Lepas hukum buatan manusia, tak akan lepas dari hukum Tuhan (sunattulloh).

(GeSa)


Posting Komentar

0 Komentar