APENSO INDONESIA

header ads

PENGENTASAN KEMISKINAN ITU SULIT

Opini:

PENGENTASAN KEMISKINAN ITU SULIT
Oleh: Suryadi
Director Education
APENSOINDONESIA.COM


Saya telah membina siswa yang berasal dari beberapa keluarga yang tergolong miskin. Salah satu siswa miskin yang saya bina berawal saat dia ikut les matematika gratis yang saya selenggarakan. Di sela-sela dia mengikuti les, dia terdiam terlihat sedih. Setelah saya tanya, dia memberanikan diri mengeluh  bahwa dia tidak bisa membayar SPP di SMA karena dana orang tuanya habis untuk biaya ayahnya yang terkena musibah kecelakaan lalu lintas menabrak orang. Seperti peribahasa, SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA. Sudah miskin, terkena musibah sehingga menjadi tambah miskin.

Atas dukungan para donatur, siswa ini bisa mengikuti pendidikan di SMA hingga lulus kuliah setaraf D1. Berbekal ijazah D1 dia bisa bekerja di suatu pertokoan sebagai karyawan, dengan gaji standard UMR. Gaji yang dia peroleh sebagian besar untuk membantu biaya hidup keluarganya. Karena penghasilan ayahnya tidak rutin sebagai sopir tidak tetap. Penghasilan ayahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup keluarganya. Dan ibunya di rumah tidak bekerja.

Peribahasa mengatakan UNTUNG TIDAK DAPAT DIRAIH, MALANG TAK DAPAT DITOLAK. Musibah kembali menimpa keluarga ini, anak ini mengalami kecelakaan naik motor sepulang kerja. Kecelakaan sendirian menabrak trotoar sepulang kerja malam hari. Dia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Biaya perawatan di rumah sakit ditanggung oleh dia sendiri. Dana perawatan itu berasal dari dia pinjam dan bantuan donatur. Akibatnya dia menanggung hutang. Anak ini belum sempat bisa menabung, harus melunasi hutang. Ekonomi keluarga dia mulai membaik, memburuk lagi karena hutang keluarga bertambah.

Musibah yang datang tak terduga sering menimpa orang miskin. Kejadian yang tak terduga inilah  berkali-kali menjerat kehidupan orang miskin. Musibah ini sering memerlukan dana yang besar. Solusinya orang miskin mencari pinjaman. Hutang ditambah bunga, sering juga terkena denda, mengakibatkan orang miskin makin jatuh miskin.

Apalagi harga-harga kebutuhan pokok cenderung naik dari waktu ke waktu. Lengkaplah sudah, orang miskin makin sulit keluar dari kemiskinan. Masyarakat sudah peduli ikut membantu orang miskin, tapi tidak bisa sepenuhnya. Karena masyarakat juga punya keterbatasan.

Tanpa kehadiran negara secara holistik, orang miskin akan tetap miskin, bahkan ada kecenderungan makin miskin. Sangat sulit  bagi orang miskin untuk keluar dari kemiskinan dengan kekuatan orang miskin sendiri.
(Sur)

Posting Komentar

0 Komentar