APENSO INDONESIA

header ads

TRADISI NYEKAR, SEBELUM RAMADHAN

Catatan:

TRADISI NYEKAR, SEBELUM RAMADHAN 

Oleh: Agung Santoso
Director of RE APENSO Indonesia


      APENSOINDONESIA.COM ----- TRADISI berziarah ke makam keluarga atau nyekar, menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia menjelang bulan Ramadhan. Maka tidak heran, berbagai tempat pemakaman umum dipenuhi warga yang berziarah.

            TIAP  menjelang bulan Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di Indonesia. Salah satunya adalah berziarah ke makam keluarga atau nyekar. Selain mendoakan keluarga mereka yang telah tiada, tradisi nyekar juga dimanfaatkan untuk merawat dan membersihkan makam.
   
     “ZIARAH ke makam orangtua. Kalau mau menjelang bulan puasa kita kan harus ziarah. Kan banyak yang ziarah ke luar, ke mana ya, ke (makam) para Wali, masak orangtua yang dekat kenapa enggak diziarahi. Yang penting nomorsatukan orangtua dulu. Sudah biasa setiap tahun (ziarah) begini, nanti juga mau lebaran begini juga,” ujar salahsatu peziarah makam.
 
      BANYAKNYA warga yang datang untuk berziarah, membuat kunjungan ke tempat pemakaman umum meningkat dua kali lipat. Jika pada hari biasanya tempat pemakaman umum tampak sepi dari peziarah, kini justru padat oleh peziarah yang datang tidak hanya dari dalam kota, namun juga dari luar kota.

 
      KONDISI ini dimanfaatkan oleh warga sekitar tempat pemakaman untuk meraih keuntungan selama musim nyekar ini dengan berjualan bunga di depan gerbang tempat pemakaman. Bunga yang biasa digunakan untuk ditaburkan di atas makam tersebut dijual dengan harga bervariasi. Dari hasil berjualan bunga tabur musiman tersebut, seorang pedagang bahkan bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu
    NYEKAR atau yang lebih kita kenal dengan istilah tabur bunga adalah kegiatan yang sudah menjadi hal wajib bagi banyak orang di Indonesia ketika berziarah kubur,mereka datang dengan membawa bunga untuk di tebarkan di atas kuburan seseorang.

     JIKA kita mencari dengan teliti dari zaman Rasulullah sampai zaman Sahabat,maka tidak akan kita temukan Hadist,Atsar ataupun perbuatan yang menunjukkan bahwa kegiatan nyekar pernah dilakukan atau di perintahkan oleh Rasulullah SAW ataupun para Sahabatnya.
(Ags)

Posting Komentar

0 Komentar