Oleh: Gempur Santoso
Bertalu talu gema takbir berkumandang. Hadirnya 1 syawal, tuntas sebulan puasa, idul fitri tiba.
Sudah menjadi adat kebiasaan di desa ini. Kami bertempat tinggal. Tentu ada beda di tempat lain. Pepatah "lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang". "deso mowo coro, kuto wowo toto". Beda tempat beda adat. Tetap satu jua Indonesia.
Sore menjelang takbir. Menyiapkan asahan (makanan lengkap) untuk persiapan ke Masjid/Mushola/Langgar setelah sholat Idul Fitri, besuk, untuk slametan (pesta Idul Fitri).
Sore itu yang disiapkan: memanggang ayam jago, memanggang bandeng sapit. Keok keok...suara ayam akan disembelih di beberapa tetangga juga. Asap dan bau panggang menyentak hidung. Manggang setelah dhuhur sampai ashar.
Asahan itu semacam tumpeng tanpa gunungan nasi. Kothokan (sayur kluwih bumbu lodeh. Panggang ayam dan bandeng sapit, bumbunya sama dengan panggang ayam. Tak ketinggalan rempeyek.
Maghrib kumandang takbir. Terus menerus sampai sekitar pukul 24.00 wib. Berhenti takbir saat sholat saja. Kemudian, membersihkan rumah dan menata berbagai kue di meja ruang tamu. Istirarahat. Nunggu Subuh.
Subuh tiba. Mandi, sholat. Istri dan anak perempuam menata asahan. Anak laki dan saya membersihkan halaman. Selesai, kemudian, berangkat bersama ke Masjid untuk sholat idul fitri. Takbir terus berkumamdang sejak sebelum shubuh sampai sholat ied.
Selesai sholat ied balik lagi ke Masjid/Mushola membawa asahan, slametan. Di Masjid, asahan ditukar dengan asahan milik tetangga. Ini implementasi kerukunan bertetangga. Mbah Yai yang doa, turus makan bersama. Sisa makanan di bawa pulang masing masing.
Setelah itu sungkem mohon maaf ke ortu. Itu untuk ortu yg masih serumah dg anak. Kemudian unjung unjung. Yang lebih muda mengunjungi yang sepuh (tua). Anak anak kecil ada yg disangoni duit oleh tuan rumah yg dikunjungi. Unjung unjung (istilah lain disebut sejarah) lengkap sekampung, dari rumah ke rumah. Jika pagi itu belum selesai, diteruskan sorenya. Saling minta maaf dan saling memaafkan menjadi fitri (suci).
Selamat metayakan hari raya Idul Fitri 1440 H. Mohon maaf lahir batin. Jangan lupa bahagia selalu...amiin.
(GeSa)
0 Komentar