Berita Pendidikan:
PENDIDIKAN INKLUSI DI JAWA TIMUR PERLU DIPACU LAGI
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM ----- Sekretaris Dewan Pendidikan Jawa Timur Noeryanto menilai, perkembangan Pendidikan Inklusi di Jawa Timur menunjukan grafik yang menurun. Dikarenakan, adanya dua kewenangan Pengelolaan Pendidikan ditingkat kota-kabupaten dan Propinsi.
"SD-SMP ada ditingkat kota-kabupaten dan SMA-SMK dengan model pengelolaan yang semacam itu keberadaan Pendidikan Inklusi setiap daerah tidak sama" Ungkap Pak Noer sapaan akrab Noeryanto yang pernah menjabat Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Luar Biasa Dinas Pendidikan Jawa Timur. Diakui Pak Noer, sebelum diterapkan Peraturan Pengelolaan SMA-SMK dari tingkat kota-kabupaten ke tingkat Propinsi, Program Pendidikan Inklusi fasilitatornya di Dinas Propinsi Jatim.
Dengan kewenangan menangani Program Pendidikan Inklusi jenjang SD-SMP, Pemkot dan Pemkab diharapkan kembali mengoptimalkannya sesuai komitmen."Memang dulu pada awalnya pencanangan Program Pendidikan beberapa kabupaten -kota berkomitmen mengetrapkan dan mengembangkan pendidikan Inklusi dari jenjang SD hingga SMU" Kata Pak Noer yang menambahkan Jawa Timur pada tahun-tahun pertama pernah menjadi Proyek percontohan Program Pendidikan Inklusi tingkat Nasional.
"Ya sekitar 5-6 tahun lalu Program Pendidikan Inklusi mengalami kemajuan yang pesat,bukan hanya dari daerah seluruh Indonesia yang studi banding tapi juga dari tetangga seperti Malaysia dan Brunei" Ujar Pak Noer yang juga motor Program Pendidikan di Jatim. Menurunya Program Pendidikan di Jatim kata Pak Noer,juga tidak terlepas suksesi kepemimpinan yang ada di tingkat Kota-kabupaten yang setiap sekali berlangsung Pilwali dan Pilbub.
"Jika Walikota atau Bupatinya yang pernah berkomitmen mengembangkan Program Pendidikan Inklusi terpilih kembali tidak ada persoalan tapi Walikota dan Bupatinya baru ya itu yang kadang masalah,karena kebijakannya belum tentu dengan pejabat lama"Jelas Pak Noer yang berupaya memotivasi elemen Pendidikan untuk memajukan Pendidikan Inklusi melalui keberadaan Dewan Pendidikan Jatim. Berbicara solusi memajukan Program Pendidikan Inklusi diera sekarang tegas Noeryanto, perlunya kebijakan dari Gubernur Jawa Timur yang ditujukan kepada pemkot-pemkab se Jawa Timur untuk kembali memajukan Pendidikan Inklusi.
"Bagi daerah yang masih eksis perlu ditingkatkan kembali yang dulu aktif sekarang mengurus harus dipacu kembali dan untuk jenjang SMA diupayakan didorong lagi untuk lebih maju" Tandas Noeryanto yang menambahkan pendidikan Inklusi sebagai bentuk pelayanan Pendidikan bagi seluruh anak bangsa utamanya berkebutuhan khusus.
"Jadi dengan Pendidikan Inklusi anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan anak normal dalam program pendidikan reguler". (Km)
0 Komentar