Pendidikan IT:
PPDB 2019 : Teknologi, Strategi dan Kewaspadaan Orang tua
Oleh : Yitno Utomo
Director Informasi Teknologi
APENSOINDONESIA.COM
Zonasi tidak hanya bikin was-was ibarat telinga kita mendengarkan "0ZONE" kita yang dulu sudah booming terlubang besar di cakrawala bumi ini, ingatan kembali segar setelah mendikbud membuat strategi baru untuk PPDB 2019 dengan sistem ZON-ZON ini, "hwaduc alamat lubang besar" juga hati para orang tua.
Pun digugat oleh LSM, orang tua dan beberapa stakeholder pendidikan toh mungkin kebijakan ini, perubahannya berlaku tahun depan. Jawa Timur terutama Surabaya yang memang getol menyuarakan atas komplain sistem ini, sehingga muncul kemunduran jadwal pengumuman dan sempat 2 kali sistem IT PPDB 2019, Sempat dihentikan untuk dilakukan "VERIFIKASI" memang hanya software IT di negara +62... (sebut : Indonesia) sering direvisi, tidak pernah sinkronisasi antara kebijakan dan teknologinya.
Menyikapi 2 sistem yang berbeda antara Zonasi SMA dan SMK yang diterapkan,,dari kacamata teknologi, mungkin untuk SMA yang perubahannya sangat signifikan, siswa terdata dalam "open street map contributors" menempatkan siswa berdasarkan bujur-bujur peta dan terzonasi dalam kelompok, contoh anak saya terzonasi : Zona 3 Sidoarjo dan Zona 2 Surabaya dengan Lat Long : -7.345531194918133, 112.72568033022081 hal ini menunjukkan sebagai wilayah irisan. Sebuah zona yang nanggung jika didaftarkan untuk SMA, namun untuk SMK masih berpeluang karena sistem zonasi SMA kategori zonasi umum dengan kesempatan 50% dari seluruh pagu yang ditetapkan.
Sekali lagi sebagai orang tua, kita harus mengenal teknologi , strategi dan waspada. Ketika mendapatkan PIN sebagai bukti validasi pendaftaran, harus bisa memilih kita harus masuk ring zona terdekat dengan keberadaan SMA, atau harus bijaksana dengan mencari sekolah SMK yang diminati siswa tanpa memperdulikan zona, dengan catatan nilai UN harus baik pula. Software PPDB 2019 sebenarnya sudah dilengkapi informasi pada tiap-tiap menu yang dibuat, orang tua harus sering melihat (meng-update) posisi rangking anaknya dengan posisi pagu tiap-tiap jurusan, walaupun ditambah 2 orang dari pagu semula setiap rombongan belajar jadi maksimal 38 orang, kita sudah bisa melakukan simulasi, anak kita pada posisi aman atau tidak. Kelemahan pada software ini, walaupun kita diberi opsi pilihan SEKOLAH 1, dan SEKOLAH 2 namun sebenarnya tidak tersedia menu list peringkat pada sekolah 2, jadi hal ini yang kadang menambah kepanikan orang tua. Mungkin keterbatasan server yang membuat list ini tidak ditampilkan.
Pengumuman tanggal 22 Juni 2019, sudah mampu ditepati oleh Jawa Timur sehingga pengumuman sudah mampu diakses pukul 09.07 menit, Portalnya sudah mampu dibuka dan peringkat final sesuai pagu sudah diumumkan, sekali lagi orang tua harus mengenal : teknologi, strategi dan kewaspadaan untuk bisa berkompetisi memasukkan putera-puterinya dijalur PPDB SMK, mengenal kemampuan anak-anak kita, melihat strategi sebaran pagu, serta trend minat jurusan di sekolah yang mau dibidik menjadi bekal orang tua, jangan berpangku tangan pada siswa saja, Sebab saat ini siswa sering "pasrah bongkokan" kepada orang tua, kita dituntut riwa-riwi mencari sekolah, menyediakan biaya, dan kadang harus ketus kepada petugas disekolahan karena kepanikan kita. Semoga tahun depan ada sistem yang lebih baik lagi. (YTV)
0 Komentar