REVOLUSI INDUSTRI 4.0 : Membekali Guru Olahraga dalam Penguasaan IPTEK
Oleh : Yitno Utomo
Director IT
APENSOINDONESIA.COM
Narasumber yang luarbiasa dari Seminar Nasional Keolahragaan, hari ini sabtu 29 Juni 2019, yaitu professor Gempur Santoso dan professor Winarno serta professor Adang Suherman. Ketiga narasumber menyampaikan keilmuannya dengan sempurna.
Professor Gempur yang kompeten dalam pembahasan ergonomis, membekali peserta dengan bukunya yang terlaris berjudul "Gizi Olahraga untuk penampilan ergonomis". Gizi yang dibahas berkaitan dengan pendidikan kebutuhan gizi anak/siswa untuk capaian prestasi. Kebutuhan gizi olahragawan atau atlet untuk latihan, pertandingan, pasca pertandingan atau pemulihan.
Prof "Gesa" juga menyampaikan banyak hal salah satunya cara menghitung kebutuhan gizi dalam tubuh kita, terutama untuk kebutuhan energi untuk pertumbuhan (kalori/hari). Kenapa olahragawan harus berpenampilan ergonomis ?, hal ini karena tubuh manusia harus seimbang antara penampilan, tugas kerja dan kemampuan tubuh.
Selanjutnya professor Winarno menjelaskan secara gamblang tentang terutama tujuan pendidikan: pengetahuan, sikap, keterampilan. Beliau menjelaskan kurikulum 2013 menyebutkan bahwa membaca, matematik (akademik) dan olahraga, seni, etika (non akademik) harus memiliki keseimbangan, karena saat ini proporsi waktu yang diberikan tidak memiliki keseimbangan.
Guru olahraga juga harus bersertifikasi, mengingat saat ini guru profesional dituntut berprestasi juga harus mampu membuat publikasi karya, sebab teknologi menuntut global, informasi keilmuan harus disebarkan seluas-luasnya. Percuma pintar, hebat jika orang lain tidak tahu, oleh karenanya sangat perlu menguasai dunia maya, bahkan saat ini serba virtual, untangible (tidak berwujud) namun bisa dipelajari. Mudahnya informasi kita dapatkan dari dunia maya, inilah kecerdasan buatan yang dituliskan dalam era revolusi industri 4.0
Tidak kalah menariknya dari kedua narasumber sebelumnya, Professor Adang Suherman lebih mengarahkan guru olahraga dalam menghadapi revolusi industri 4.0, untuk apa ?, keperluan yang sangat penting adalah pendidikan jasmani dan olahraga berkontribusi pada literasi manusia. Literasi manusia lama ( membaca, menulis, matematik), Literasi manusia baru (data, teknologi, manusia). Ketika literasi manusia olahragawan ini harus beradaptasi dengan teknologi industri 4.0 maka harus berperilaku, memahami cara kerja mesin, paham aplikasi teknologi (coding, artifical intelligence, engineering principle).
Ketiga narasumber hampir memiliki kesamaan persepsi dalam materinya, yaitu KESEIMBANGAN. Apa saja itu, yaitu seimbang secara berpikir, fisik dan nurani. Sebab teknologi bergerak secara cepat, kekuatan-kekuatan negatif juga sangat mudah diakses, maka diperlukan kejernihan berpikir positif untuk menanggulanginya. Seorang olahragawan harus memiliki tubuh yang ergonomis, berpikir luas serta memiliki etika yang baik, agar mampu menjadi orang yang mampu bersaing di era industri 4.0. (YTV)
0 Komentar