APENSO INDONESIA

header ads

SEKOLAH TERDEKAT BUKAN GENGSI

Opini:

SEKOLAH TERDEKAT BUKAN GENGSI
Oleh: Gempur Santoso


Saat usia sekolah dasar (SD) tahun 1970 an. Gedung sekolah masih jarang. Terutama di pelosok desa. Dinding dari sesek atau gedek (ayaman bambu). Lantai tanah. Sekitar 6 km jarak dari rumah. Saya sekolah di situ, saat pagi sampai siang. Sore, setelah maghrib ngaji di Langgar (Mushola) terdekat, mungkin sekarang itu madin.

Hanya SD gedung bambu itu yang terdekat dari rumah. Tanpa bersepatu alias nyeker, berangkat dan pulang sekolah. Lewat jalan sawah, nyabrang sungai. Jaman saat itu jarang ada jembatan.

Ada SD Kunjang 1, gedungnya tembok, agak baik, lebih bagus dibanding SD Kunjang 2, letak agak jauh. Saya disekolahkan di SD Kunjang 2 dekat rumah, dari bambu tanpa lantai plester.

Kadang, beberapa kali, oleh guru diajak ke sungai. Bawa tongkat pramuka, bawa timba. Cari krikil dan pasir ke sungai. Dianggkut/dipikul 1 timba 2 orang menggunakan tongkat pramuka. Untuk mlester ruang kelas. Tetap senang riang gembira.

Tanpa gengsi walau gedung sekolah lebih jelek. Tidak jor joran kemewahan gedung sekolah. Tapi tetap punya harga diri. Oleh guru anak anak diajari berbuat yg mulia.

Lulus SD neruskan ke SLTP. Di zonasi desa kecamatan saya belum ada SMP. Dipilihkan ortu neruskan di Sekolah Teknik Negeri 1 Pare. Jarak dari rumah sekitar 15 km. Ngonthel pergi pulang (PP). Teman ngonthel banyak dari berbagai desa. Tapi lebih banyak yang tidak neruskan sekolah. Cukup tamat SD.

Saat itu kota Pare memiliki jarak paling dekat dari desa kami tinggal. Kini Sekolah Teknik sudah diubah menjadi SMP. Kini sekolah kejuruan diawali dari setingkat SMU. Kini pula, hampir di setiap kecamatan sudah didirikan SMP. Semoga ke depan setiap wilayah kecamatan sudah didirikan sekolah setingkat SMU (SLTA).

Jarak sekolah bukan jadi masalah. Pilih yg paling dekat. Ada guru ada murid bisa terjadi proses belajar mengajar, dimanapun tempatnya. Sejelek atau sebagus apapun tempatnya. Intinya harus belajar belajar dan belajar. Belajar adalah berbuat mengalami perubahan menjadi lebih baik.

Sekolah bukan gengsi gensian, tapi tempat belajar, proses belajar mengajar.
(GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar