Keagamaan:
TUJUAN AHLI MAKRIFAT
Oleh: Agung Santoso
Director of Religious Education
APENSOINDONESIA.COM
Bismillahir rahmanir rahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, kaum muslimin dan muslimat, hari ini 10 Juni 2019, semua Birokrasi yang sekarang bernama Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan bisa beraktivitas kembali menuju ruang kerja, bagi saudara kita yang belum beraktivitas ke kantor kita berdoa masing-masing, bila kerabat, sahabat dan teman bila sakit segera disembuhkan oleh Allah SWT, bila ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan segara tuntas dan diberi kemudahan oleh Allah SWT.Karena izin di birokrasi hanya dua yang bisa ditoleransi, pertama sakit, kedua keperluan keluarga. Sedang meninggalkan tugas tanpa izin akan menjadi sebuah pertanyaan dan muncul persespsi yang bermacam-macam, sehingga menimbulkan dosa.
Hari ini semua hamba Allah yang masuk dunia kerja mulai aktivitas sesuai jam kantor, tentu jangan kotori selama Ramadhan kita berpuasa berupaya penuh membersihkan dosa-dosa yang melekat selama ini. Salahsatu upaya kita untuk mendulang pahala jika hari ini bertemu dengan siapa saja sesuai jabatannya, janganlah menjulurkan tangan untuk berjabat tangan bila bukan muhrim. Utamanya pimpinan menjulur tangan terlebih dahulu kepada selain muhrim kepada staff atau jabatan yang dibawahnya, sehingga sfaff jika aqidah kurang kuat tentu akan menjulurkan tangan untuk bersalaman, dengan alasan tidak pantas bila pimpinan menjulurkan tangan tidak kita tanggapi.
Saudara sesama muslim, kali ini kami mencoba menampilkan ungkapan pikiran ulama besar Abu Sulaiman A–Darani yang beliau goreskan dalam sebuah Kitab Nasihat dengan judul Tujuan dan Senyum Ahli Makrifat.
APAKAH SESUATU yang diinginkan oleh ahli Makrifat? Demi Allah, mereka tidak berkeinginan kecuali yang dipintas oleh Nabi Musa As.Andai ahli makrifat hanya memiliki satu ayat ini saja, nicaya cukuplah bagi mereka.”Wajah-wajah
(orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri kepada Tuhannyalah mereka melihat”. (QS.Qiyamah, 22-23).
Catatan : sesuatu yang diinginkan oleh Nabi Musa As, adalah yang tersebut dalam firman Allah SWT, ”Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau” (QS.Al-Araf:143). Itulah yang dipinta oleh ahli makrifat di akherat. (71-bersambung, 10 Juni 2019)
Agsa
0 Komentar