APENSO INDONESIA

header ads

DIGARUK (DIALOG GARENG PETRUK: IBU KOTA BARU..BARU IBUKOTA

DIGARUK (DIALOG GARENG PETRUK:
IBU KOTA BARU..BARU IBUKOTA
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM


Ekpresi Petruk kurang bersemangat ketika membaca Kala Warta tentang rencana Pemindahan Ibu Kota Negeri Karangkedempel Merdeka dari Kota Karang Sari ke kota Karang Gunung yang letaknya ribuan bahkan ribuan mil dari Ibu Kota sekarang.

"Lha iya terus cucu saya nanti kalau benar-benar ibu kota Negeri Karangkedempel di pindah apa bisa mengurus surat kesana..
padahal..beaya transportasinya tidak sedikit alias mahal" Gumam Petruk yang tiba-tiba pundaknya dipukul Kang Gareng. "Uaduh sakit " Teriak Petruk sembari memandang tajam Kang Gareng " Kau kira kuda ya kang " Imbuh Petrtuk sembari meringis merasakan sedikit sakit dipundaknya.

"Gitu saja sakit Truk Padahal pelan..itu belum sepenuh tenaga" Ucap Kang Petruk sembari tersenyum.

"Kalau sepenuh tenaga kamu mentala Kang, beban hidup ini semakin berat mau kamu pukul sekuat tenaga ..betapa kejamnya jagad ini jika terjadi " Kata Petruk bernada sedih.

"Guendeng kalau saya memukul sekuat tenaga sepersepuluh tenaga saja sudah mengeluh tinggi..terlebih ditambah pikiran jauh melayang..Sulapan Benang ada dalam rotinya....kapan tenang hatinya..apa yang kamu pikir Truk" Beber Kang Gareng sambil mengambil Surat tagihan dari Negeri Karangkedempel.

"Ibu kota baru..Kang...jeulas.." Ucap Petruk bernada tinggi.

"Lho kamu kenapa ikut-ikut memikirkan Ibu kota baru...itu sudah ada yang mengurusi sekarang urusano awakmu sendiri..bayar angsuran kredit kudamu itu ..." Tegas Kang Gareng dengan melihat Kala Warta yang terhampar di meja kerjanya.

"Kang namanya warga yang baik apa sih jeleknya merespon rencana petinggi negeri terkait rencana pemindahan Ibu kota yang sekarang tidak akur dengan ibu tiri..hahaha .." Tandas Petruk sembari tertawa kecil. Kang Gareng mendengar ucapan Petruk menilai ada benarnya.

"Ya boleh saja Truk tidak dilarang Undang-Undang..tapi ya jangan serius mengorbankan kepentingan yang lain..memang benar ucapamu Truk ikut mikir rencana pemindahan ibu kota ..harus ditimbang masak-masak..dan perlu dikaji prospeknya puluhan tahun kedepan " Tutur Kang Gareng mirip deplomasi anggota Dewan yang sudah purna tugas dan tidak terpilih lagi.

"Apa kang sekarang ini sudah dimasak apa anda tidak melihat rencana setengah matang pembangunan Ibu Kota baru..kalau jadi...itu Baru ibukota ..Skema kawasan seperti bentuk 'Surat kalimasada" apa tidak dasyat meski cucu saya nanti mustahal bin mustahil...karena Kota Karang Gunung tidak sepulau dengan ibu kota sekarang yaitu Karangsari hahaha Kang.ya..nasib ..ya nasib kalau ingin jalan-jalan.ke ibukota baru perlu tunggu waktu..menabung dulu " Celoteh Petruk yang nginap di Ibukota Karangsari saja tidak pernah apalagi harus pergi ke Karang Gunung.

"Hari Kamis tanggal delapan..harus optimis tentang masa depan..siapa tahu petinggi negeri akan.memberikan subsidi besar untuk warganya melihat ibu kota baru ..siapa tahu Truk" Jelas Kang Gareng yang memiliki harapan tinggi mengenai ibu kota baru.

"Siapa tahu...tahu siap kang ..sekarang ini di negeri kita segala subsidi sedikit demi sedikit dihapus...apa mau jadi bukit ..nonsen.kang ..seharusny berpikirlah dulu membangun SDM yang tanguh ...entaslah seluruh warga miskin agar tidak miskin..dengan diberi subsidi dana hidup yang layak dan benar selektif..jangan kecolongan perhiasan tumpuk-tumpukan masih meminta subsidi...Ibukota penting ...persoalan manusia dan kelayakannya juga diutamakan..jangan ada nyanyian seperti di negeri sebelah yang kaya tambah yang miskin tambah miskin.. semoga tidak terjadi di Negeri Karangkedempel merdeka." Urai Petruk penuh refrensi seperti mau membuat skripsi.

"Siji pitu..sangat jitu dan saya setuju ..wong omplong doglundongno..wis kadung diapakno..sudah terlanjur basah..dan tinggal realisasi ibu kota baru...baru ibu kota ..ya sebagai warga mari kita berdoa agar lancar dan terwujud sesuai rencana ..dan benar sesuai budget ...karena yang dipakai sebagaian uang rakyat Truk..warga jangan dikasih laporan harga yang dimasak sedap sedemikian rupa hingga tak terasa adanya ketimpangan" Urai Kang Gareng bernada petuah dan pesan penting.

"Ya..kang ..saya sekarang tak memikirkan uripku..biar ada ibukota baru ataupun tidak yang merubah nasib ya saya sendiri..siptul ..sajianya roti sumbu ..mengenang jaman perang "Kata Petruk sembari.jalan dengan membawa roti sumbu alias Singkong rebus.

"Kurang ajar atau kurang roti sumbu lima dibawa semua..ya itulah Petruk ..suka makan ..tapi bagusnya tidak makan temannya...cuma membawa kabur ludes roti sumbu saudaranya" Ungkap Kang Gareng sembari tersenyum.
(Km)

Posting Komentar

0 Komentar