APENSO INDONESIA

header ads

MAKNA MAU MAKAN ANTRI

Wisata - Kuliner:

MAKNA MAU MAKAN ANTRI
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM


Makan antri memang tidak lazim dilakukan dilingkungan keluarga di rumah. Namun di era sekarang makan antri dapat dilakukan dilingkungan  keluarga jika berlansung di luar rumah seperti di tempat kuliner.

Salah satu tempat kuliner di daerah Pakem Kaliurang Yogyakarta bersuana khas pedesaan baik  makanan maupun properti dan suasananya. Suasana yang khas pedesaan dengan properti perlengkapan jaman  dulu menambah kenyamanan dan  kenangan bagi kalangan masyarakat  dari dalam dan  luar kota Yogyakarta yang ingin  santap siang dan malam.Berbicara menu berdasarkan pengamatan penulis sebenarnya cukup sederhana seperti sayur lodeh Terong, Markisa, Nangka muda (tewel) ,tempe goreng , krupuk bantal, krupuk fuli dan sambel
serta dadar krispi.

Menu minuman tidak terlepas dari Kopi Hitam, Teh Tubruk, Wedang Jae. Disamping itu masih terdapat materi kue jualan Tetel Goreng dan pisang goreng.

Cara pembeliannya sangat unik yang sebenarnya lazim di lakukan di warung nasi, pembeli harus antri dulu untuk mengambil menu makanan nasi putih hingga berbagai sayur dan krupuk secara prasmanan. Setelah selesai antri atau sebelumnya dapat mengantri pemesan minuman dan kue yang nantinya akan diantar petugas.

Khusus makanan yang sudah diambil harus dibawa sendiri ditempat yang sudah dipilih atau ditempati keluarga bisa didalam rumah, diteras dan  dihalaman rumah.

Makna dari keberadaan tempat kuliner, tidak hanya kesederhanaan, keakraban dengan alam namun menumbuhkan proses pembelajaran untuk sabar mengantri.

Kegiatan mengantri yang biasanya terjadi di hari Sabtu dan Minggu yang tidak sedikit kalangan muda sebagai fenomena menarik pentingnya menu kearifan lokal masih diminati masyarakat ditengah maraknya  serbuan menu makanan dari mancanegara. Disisi lain kuliner yang bernuansa tradisional layak dikembangkan dan lebih diperkenalkan kepada generasi muda.

Dengan budaya mengantri mengajarkan kesabaran dan keinginan untuk memperoleh sesuatu memang sesuai selera termasuk rasa dan suasana yang dihadirkan tanpa merusak kondisi alam.
Keberadaan tempat-tempat kuliner sarat potensi muatan lokal mampu menangkap kecenderungan masyarakat untuk kembali menikmati sesuatu termasuk kuliner yang bersifat alami. (Km)



Posting Komentar

0 Komentar