APENSO INDONESIA

header ads

MARI BERJIWA NASIONALIS SALING MERANGKUL

Ketemu dalam hajatan:

MARI BERJIWA NASIONALIS SALING MERANGKUL
Oleh: Gempur Santoso


Merangkul. Saling merangkul adalah simbul kerukunan. Saling merangkul ikhlas adalah sungguh rukun damai. Rukun sebagai modal utama membangun negeri ini.

Menjelekan orang lain tak pernah dilakukan. Gurau kelakar saja kadang jadi hiburan, tambah bahagia. Sadar kita manusia ini sudah jelek yg dibuat dari tanah liat. Bahkan dari comberan. Sudah jelek tak perlu dijelekan. Memuji lebih menyenangkan sesama.

Semua berTuhan. Beragama. Berkepribadian. Istilah sekarang berkarakter, punya harga diri selalu membuat kebaikan. Untuk negara dan bangsa Indonesia. Semboyannya "Pejuang Pemikir dan Pemikir Pejuang".

Tak membedakan suku, agama, ras, dan adat. Semua itu manusia. Peduli pada manusia dan kemanusiaan. Berpihak pada yg kecil terbelenggu/tertindas agar terlepas dari itu semua. Membantu pembebasan keterpurukan manusia dari penjajahan manusia atas manusia, sistem yg dibuat manusia. Penyadaran manusia. Kita sama sebagai manusia. Sadar, hanya kadar ketaqwaan yang berbeda dihadapan Tuhan.

Tadi malam 24/8/2019 mereka bertemu saat menghadiri undangan dari Prof. Dr. H. Basuki Rekso Wibowo dan Mbak Pintha istrinya sedang berhajatan mantu putri tercintanya. Di Gedung Gramedia, Jl. Basuki Rahmad Surabaya. Mereka teman saya alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia saat masih mahasiawa dulu. Kaum nasionalis mengawal kemerdekaan Indonesia.

Kita semua saudara dari mana saja, sebagai bangsa Indonesia "sing adoh diawe, sing cedek dirangkul".
Merdeka...!












Posting Komentar

0 Komentar