PEMIMPIN USIA DI BAWAH 50 TAHUN LEBIH NORMAL

OPINI:

PEMIMPIN USIA DI BAWAH 50 TAHUN LEBIH NORMAL
Oleh: Gempur Santoso
Managing Director
APENSOINDONESIA.COM

Angka 5 (lima) banyak yg memaknai. Pancasila ada 5 sila. Jari jari dalam satu telapak tangan ada 5. Jari jari telapak kaki juga 5. Rukun Islam juga 5 (syahdat, sholat, zakat, puasa, haji). Dan sebagainya.

Angka 5 bisa juga 50 (limapuluh). Ternyata manusia rentan kematian pada usia 5 tahun (balita). Juga usia 50 tahun rentan kematian. Lihat digram mortality berdasar usia yang berbentuk U. Atau ASDR (Age Specific Death Rate) di bawah ini.

Kalau bahasa jawa limapuluh adalah seket. Secara ilmu gatoloco (ilmu gatok lucu) "seket" diartikan usia yg harus "seneng kethonan" (suka pakai kethu). Khetu itu kopiah atau songkok atau peci untuk shalat. Nah....usia 50 tahun disarankan untuk suka beribadah (shalat). Sebab usia 50 tahun rentan kematian. Siap siaplah dipanggil untuk menghadap Tuhan Sang Maha Pencipta. Allahualam... Tuhan Maha Tahu.

Dari ASDR usia di bawah 50 tahun tidak rentan kematian. Tentu saja usia itu ada juga yang wafat. Tapi secara data empiris dunia planet bumi seperti itu. 

Angka mortality usia manusia dianalisis ulang di wilayah mana saja tetap berbentuk U. Usia rentan kematian usia di bawah 5 tahun dan usia 50 tahun ke atas.

Bisa diasumsikan usia di atas 5 tahun dan di bawah 50 tahun tidak rentan kematian. Tapi jika prilakunya semrobono mencelakakan bisa juga mengalami kematian.

Usia di atas 5 th dan di bawah 50 tahun tidak rentan kematian semangatnya masih tinggi. Tidak berat untuk berbuat. Lincah. Otot rangka dan pikiran masih fress. Tidak mudah sakit. Tidak mudah terserang penyakit. Organ tubuh masih lebih normal. Usia di bawah 50 tahun akan lebih cocok untuk menjadi pemimpin dan membuat lebih maju.

Tidak menafikan pemimpin yang usianya sudah di atas 50 tahun. Dengan perawatan jasmani dan rohani serta banyak silaturohim akan panjang umur. Sibuk perawatan cari jamu dan obat untuk perawatan tubuh.

Merelakan tapuk pimpinan pada yg lebih muda usia di bawah 50 tahun akan banyak memberi kesempatan yg tua manula usia di atas 50 tahun untuk seneng kethonan (ibadah). Biar selamat fidunn-ya wal akherot. Aamiin

(GeSa)