SEEMA NARAYAN : BeST (Beauty-Smart-Technocrat)
Oleh : Yitno Utomo
Direktur Teknologi Informasi
Asosiasi Pendidikan dan Sosial (APENSO) Indonesia
APENSOINDONESIA.COM ----- Jumpa kali pertama di lantai 5 gedung pascasarjana Universitas PGRI Adi Buana, melalui pengamatan camera saya dan sekali-sekali mengintip wujud aslinya, ternyata bagaikan melihat film Hindustan yang sejak saya kelas 5 SD sudah ditayangkan, wah India banget. Seema Narayan, Ph.D dengan jabatan akademik Associate Professor dalam negeri disebut Lektor Kepala.
Sebentar lagi dia Profesor, masih muda banget dan risetnya sudah banyak. Data google scholarnya mencatatkan 3530 (citations) 37 (h-index) dan 72 (i10-index) luar biasa, tidak salah saya sebut BeST (Beauty-Smart-Technocrat). Konsentrasi keilmuannya adalah Finansial dan Marketing di Fakultas Ekonomi RMIT University Melbourne Australia.
Melalui pelatihan yang bertajuk "Publishing a International Journal Article: from Start to Finish" yang diadakan hari Senin, 12 Agustus 2019 kemarin yang diikuti oleh 300 peserta yang rata-rata akan segera membuat jurnal internasionalnya. Terlihat Seema Narayan santai tapi serius, nampak sering senyum lepas diacara tersebut ketika menyampaikan ulasannya. Sekitaran pukul 11.45 siang. Saya berkesempatan menemui beliau, dengan dada berdegup-degup untuk bisa wawancara, kali ini sangat kencang bangets tidak seperti saat wawancarai artis-artis Jakarta yang sudah ke kampus kami bahkan tidak seminder saat bertatap muka dengan Menristek, kali ini minder sekali, kenapa ? ...Karena harus berbahasa Inggris..he..he..he.. (No Problem, saya pake' translater)
Satu pertanyaan : Bagaimana kesan dengan para penulis Unipa Surabaya, jika bisa di leveling, seperti apa keberadaannya (pokoknya intinya seperti itu) maaf sekali lagi pertanyaan pake' bahasa inggris jadi saya ambil intisarinya saja.
Nah, giliran dijawab ternyata panjang banget, sampai saya harus bertanya pada google translate dan intinya juga begini jawabannya. Menurut Seema Narayan : Dari 8 artikel yang akan diajukan sebenarnya sudah bervariasi judulnya, memiliki nilai positif pada bidang keilmuannya masing-masing, proses pengumpulan data juga sudah memenuhi kriteria dan yang perlu di kritisi adalah tata tulis dan bahasanya, begitu penjelasan Narayan. Akhirnya deg juga dalam hati iya sih, apalagi saya terbiasa pake' bahasa qolbu jadi harap dimaklumi jika harus berbahasa internasional.
Masih menurut Narayan bahwa emasnya penelitian itu berada pada PRIMARY DATA. Bagaimana peneliti mendetailkan tata cara pengumpulan datanya, ini yang kadang kita lupakan dan sering hanya berorientasi pada "Conclusion". Sedangkan proses pengambilan data tidak mampu dijelaskan secara gamblang, melalui notulen atau moderator .
Selanjutnya Narayan menyebutkan bahwa abstrak itu juga titik point yang harus disempurnakan, karena para Research Supervision akan memulai pengamatan tulisan seseorang dari sini.
Pelatihan ini saya kira sangat luar biasa, walaupun saya menyaksikannya dalam waktu singkat tidak lebih dari 2 jam, saya yakin ini pelatihan yang paling keren, karena tak satupun peserta bermain "gadget". Mungkin karena materi yang menarik atau daya tarik narasumbernya, karena menurut saya SEEMA NARAYAN kayak ada "manis-manisnya" begitu. Untuk ulasan lebih lengkap dapat di akses di channel youtube saya di https://youtu.be/lTDxFm6TLD8 untuk membuktikan BeST sang Narayan. (YTV)
0 Komentar