APENSO INDONESIA

header ads

“ Ajarkan Siswa Berpikir Kritis Melalui Peneliti Belia “

Opini dan berita:


"Ajarkan Siswa Berpikir Kritis Melalui Peneliti Belia"
Oleh: H. Banu Atmoko
Guru, Kepala SMP PGRI 6 Surabaya
SAHABAT APENSOINDONESIA.COM


Dalam era globalisasi dewasa ini, tantangan peningkatan mutu dalam berbagai aspek kehidupan tidak dapat ditawar lagi. Pesatnya perkembangan iptek dan tekanan globalisasi yang menghapuskan tapal batas antarnegara, mempersyaratkan setiap bangsa untuk mengerahkan pikiran dan seluruh potensi sumber daya yang dimilikinya untuk bisa tetap bertahan dan dapat memenangkan persaingan dalam perebutan pemanfaatan kesempatan dalam berbagai sisi kehidupan. Ini berarti perlu adanya peningkatan sikap kompetitif secara sistematik dan berkelanjutan terhadap suber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan.

Oleh karena itu, pendidikan dewasa ini harus diarahkan pada peningkatan daya saing bangsa agar mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika pendidikan di sekolah diarahkan tidak semata-mata pada penguasaan dan pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada peningkatan kemampuan dan keterampilan beripikir siswa, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu keterampilan berpikir kristis. Artinya, guru perlu mengajarkan siswanya untuk belajar berpikir.

Kehidupan dalam era globalisasi dipenuhi oleh kompetisi-kompetisi yang sangat ketat. Keunggulan dalam berkompetisi terletak pada kemampuan dalam mencari dan menggunakan informasi, kemampuan analitis-kritis, keakuratan dalam pengambilan keputusan, dan tindakan yang proaktif dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

Oleh karena itu, maka kemampuan berpikir formal siswa yang mencakup kemampuan berpikir hipotetik-deduktif, kemampuan berpikir proporsional, kemampuan berpikir kombinatorial, dan kemampuan berpikir reflektif sebagai kemampuan berpikir dasar, perlu dijadikan sebagai substansi yang harus digarap secara serius dalam dunia pendidikan. Kemampuan berpikir dasar ini harus terus dikembangkan menuju kemampuan dan keterampilan berpikir kritis.

Berpikir kritis merupakan topik yang penting dan vital dalam era pendidikan modern. Tujuan khusus pembelajaran berpikir kritis dalam pendidikan sains maupun disiplin yang lain adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan sekaligus menyiapkan mereka agar sukses dalam menjalani kehidupannya.

Dengan dimilikinya kemampuan berpikir kritis yang tinggi oleh siswa SMP dan SMA maka mereka akan dapat mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum atau yang akan dicapai dalam proses pembelajaran, serta mereka akan mampu merancang dan mengarungi kehidupannya pada masa datang yang penuh dengan tantangan, persaingan, dan ketidakpastian.

Singkatnya, oleh karena berpikir kritis merupakan topik yang penting dan vital dalam pendidikan modern, maka semua pendidik semestinya tertarik untuk mengajarkan berpikir kritis kepada para siswanya. Para pakar dan instruktur pendidikan diharapkan terlibat secara intensif dalam merencanakan strategi pembelajaran keterampilan berpikir kritis.

Tujuan khusus pembelajaran berpikir kritis dalam pengajaran sains atau dalam bidang studi lainnya adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan sekaligus menyiapkan para siswa mengarungi kehidupannya sehari-hari. Lebih lanjut, berpikir kritis dimaksudkan sebagai berpikir yang benar dalam pencarian pengetahuan yang relevan dan reliabel tentang dunia realita.

Seseorang yang berpikir secara kritis mampu mengajukan pertanyaan yang cocok, mengumpulkan informasi yang relevan, bertindak secara efisien dan kreatif berdasarkan informasi, dapat mengemukakan argumen yang logis berdasarkan informasi, dan dapat mengambil simpulan yang dapat dipercaya. Berpikir kritis merupakan aktivitas mental dalam mengevaluasi suatu argumen atau proposisi dan membuat keputusan yang dapat menuntun diri seseorang dalam mengembangkan kepercayaan dan melakukan tindakan.

Ada hubungan yang sangat erat antara keterampilan berpikir kritis dan metode ilmiah. Karena itu, keterampilan berpikir kritis dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berorientasi pada metode ilmiah. Berpikir kritis tidak dapat diajarkan melalui metode ceramah, karena berpikir kritis merupakan proses aktif. Keterampilan intelektual dari berpikir kritis mencakup berpikir analisis, berpikir sintesis, berpikir reflektif, dan sebagainya harus dipelajari melalui aktualisasi penampilan (performance). Berpikir kritis dapat diajarkan melalui kegiatan laboratorium, inkuiri, pekerjaan rumah yang menyajikan berbagai kesempatan untuk menggugah berpikir kritis, dan ujian yang dirancang untuk mempromosikan keterampilan berpikir kritis.

Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran perlu dilakukan strategi-strategi sebagai berikut:

Pertama, menyeimbangkan antara konten dan proses, dalam penyajian materi pelajaran agar diseimbangkan antara konten dan proses. Dalam pelajaran sains, harus seimbang antara sains sebagai produk (penyajian fakta, konsep, prinsip, hukum, dsb) dan sains sebagai proses (keterampilan proses sains), seperti mengobsevasi kejadian, merumuskan masalah, berhipotesis, mengukur, menyimpulkan, dan mengontrol variabel.

Kedua, seimbangkan antara ceramah (lecture) dan diskusi (interaction), teori belajar Piaget menekankan bahwa pentingnya transmisi sosial dalam mengembangkan struktur mental yang baru.

Ketiga, ciptakan diskusi kelas, guru sebaiknya memulai presentasi dengan ”pertanyaan” Ajukan pertanyaan yang dapat mengkreasi suasana antisipasi dan inkuiri.

Dalam rangka mengajak siswa berpikir, rasional dan Kritis SMP PGRI 6 Surabaya, Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir. Pada Hari RABU 11/9/2019 Mengikuti Prapare Pemasangan Poster Lomba PENELITI Belia  Yang Diadakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Besok Hari Kamis 1/9/2019 Di Convention Hall Surabaya,

Dalam Kesempatan tersebut SMP PGRI 6 Surabaya mengirimkan 2 Bidang  Lomba Yaitu Life Science Dan Matematich Tahun Pelajaran 2019. Untuk LIFE SCIENCE Di wakili Oleh Moch. SUIB Siswa Kelas 7 Dan Anisa Dwi Ainun  Yasin Siswa Kelas 9 , Dalam Kesempatan tersebut yang menjadi Pendamping adalah  Ibu MEI RATNA SUSANTI , S.Si Alumni Dari UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA.

Dalam Hal Ini Tim LIFE SCIENCE SMP PGRI 6 Surabaya Mengambil JUDUL  “ KRUPUK KULIT Pisang KEPOK “ , Sedangkan Tim Berikutnya adalah Tim Matematich yaitu NURHALIZA Siswa Kelas 8, Dan SAIFUL Akbar Siswa Kelas 8 , Dalam Kesempatan ini di damping Oleh Ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH , S.Pd Alumni Dari Universitas  PGRI Adi Buana Surabaya. Dalam Kesempatan tersebut Tim Matematich yang di damping oleh Ibu MEI KURNIATUL ADAWIYAH , S.Pd mengambil JUDUL “Pemantaban KARTU DOMINO Sebagai Pemantaban SPLSV".

Menurut Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. BANU ATMOKO , S.Pd bahwa Tujuan dari kegiatan Ini adalah agar Siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya agar Dapat berpikir Kritis , melalui kegiatan Penelitian, Sehingga di harapkan siswa / siswi SMP PGRI 6 Surabaya bisa Kritis , Tanggap dan Inovasi , Sehingga Tidak hanya  Akademik saja , Tetapi Non Akademik Juga , Sehingga SMP Swasta Walaupun pinggiran Bisa berprestasi dan berkarya. (BA)





Posting Komentar

0 Komentar