APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG -PETRUK (DIGARUK): DIANTARA KEBIRI DAN HUKUMAN MAKSIMAL

DIALOG GARENG -PETRUK (DIGARUK):

DIANTARA KEBIRI DAN HUKUMAN MAKSIMAL
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM

 "Meong...meong ..mieoong" Suara raungan kucing Anggora milik   Kang Gareng yang berbadan bongsor dan terkesan malas untuk berjalan. Kebongsoran Kucing Anggora yang berusia satu tahun itu tidak terlepas dari operasi Kebiri program pengetatan satwa.

"Ya Truk Kucingku saya ikutkan biar kejantannya menurun..dan tidak merajalela produksi kucing...ee kucing baru " Ucap Kang Gareng ketika ngobrol dengan Petruk  dalam Kongkow -kongkow di Warkop BPK (Boek Pinggir Kali).

"Kejantannya menurun bagaimana Kang...Kota Kediri Kota Rokok dan Tenun...dikebiri kok menurun..yo hilang sama sekali alias tidak berfungsi ..akhirnya hanya badanya gemuk dan L4S..lho lhak lho lhak Saja...hahaha" kata Petruk sembari menambahkan Kucing yang dikebiri yang modelnya seperti kucingmu Kang Gareng.

Kang Gareng mendengar ocehan Petruk seakan tersengat semut kecil dan merasa perihatin melihat nasib kucing anggoranya hanya memiliki semangat hidup dan menjadi L4S. "Ke Surabaya naik Truk ,Ya Truk tak pikir-pokir ..pikir...kucing anggoraku ya kasihan hidupnya hanya untuk . .hidup tanpa daya tarik kepada lawanya jenis nya..kucing betina ..ya gara-gara di kebiri ." Ucap Gareng sembari memandang tajam Petruk.

"Ya Kang, tepat kata Kucing jangan memandang saya, kukira saya ini kucing ..makanya berbuat sesuatu dipikir dan dikaji dulu untung ruginya..positip negatifnya..dampak sekarang dan nantinya..berpikirlah yang matang ..jangan setengah agar nantinya tidak ada penyesalan..masalah...kucing anggora yang sudah dikebiri tidak perlu dipersoalkan...cukup disini saja...jangan kau ulangi lagi sayang " Jelas Petruk penuh semangat.

"Jangan kau ulangi sayang..untaian kata-kata kayak lagu saja ..Truk..jangan kuatir ..saya sudah renungkan  persoalan Kebiri itu memang harus dipertimbangkan sangat masak bukan masak-masak lagi terlebih jika akan diterapkan kepada kaum lelaki ..utamnya lelaki murni ..karena bukan menyangkut masih adanya semangat hidup tapi hilangnya gairah hidup...apa artinya hidup tanpa memberi dan menerima..keluar dan masuk..hahaha..hidup itu selaras dan seimbang" Beber Kang Gareng seperti penceramah Sosial Agama era milinial.

Petruk tersipu mendengar ucapan kang Gareng yang terlihat meneteskan air mata."Kenapa kamu menangis Truk..kacihan ya" Kilah Kang Gareng sembari tersenyum.

"Siapa menangis Kang, cuma air mata mengicur, gara-gara tanganku bekas  pegang sambal tak sengaja mengusap mataku...akhirnya menangis..tapi menangis kebahagian bagi dunia hukum di Negeri Karang kedempel..yang masih bingung mengetrapkan hukum kebiri bagi tindak pidana kekerasan sex " Tutur Petruk yang merasa perihatin adanya berita seseorang pria melakukan tindakan pencabulan terhadap 20 anak wanita.

"Ya Truk gara-gara mencabuli hampir 2 lusin anak-anak itu pria tersebut terkena hukuman Kebiri " Ungkap Kang Gareng tanpa basa-basi sembari mangatakan Hukuman Kebiri yang akan diterapkan berjenis Kimia.

"Kelopo campur Marning ..opo maning Kang..meski Kebiri berjenis Kimia..infonya dua tahun dapat kembali normal ...ya tetap Kebiri " Tandas  Petruk bersungut-sungut.

"Tapi lebih ringan, daripada permanen annggap saja puasa panjang tidak bersentuhan dengan kaum betina ..hahaha" Ungkap Kang Gareng sembari meminum Kopnas (Kopi Panas).

"Kau pikir Kucingmu yang  berhubungan kaum.betina...jangan ngawur..yang di kebiri manusia ya kaum wanita Kang ..apa artinya  pria hidup tanpa kebahagian , lepas kebutuhan biologis " Kata Petruk yang sependapat keluhan penerima hukuman kebiri  "Lebih baik hukuman mati daripada Hukuman kebiri" tambahnya.

"Ya Truk sebernarnya hukuman Kebiri hanyalah hukuman agar pelaku jera  sekaligus memberikan pelajaran berharga untuk orang tidak berkemanusian " Kata Kang Gareng penuh diplomatis.

"Sebenarnya tidak seberat itu, persoalan jera tidak semudah ungkapan kata jerapah dan memberikan hukuman terkesan logis dan mudah ..hukuman kebiri " Tegas Petruk yang tetap berharap adanya tinjauan khusus Hukuman Kebiri.

"Ya diganti hukuman sepanjang umur saja..atau hukuman 30 tahun begitu..kalau sekarang usianya 25 tahun ditambah 30 tahun usianya, keluar penjara" kata kang Gareng..

"Jadi anyep kang...kayak kopi tanpa gula" ucap petruk..."aku disik kang...arep buwoh"...."sik Truk...bareng........"

(Km)


Posting Komentar

0 Komentar