APENSO INDONESIA

header ads

KUATKAN CIVIL SOCIETY, NASIONALISME, DAN RESISTENSI

Opini:

KUATKAN CIVIL SOCIETY, NASIONALISME, DAN RESISTENSI
Oleh: Gempur Santoso

Civil sosiety merupakan kehidupan sosial dalam hidup bersama bermasyarakat. Semua budaya yg menjunjung kemanusiaan harus dikembangkan dalam masyarakat sosial. Seluruh suku, agama, ras, adat yg menjunjung kemanusiaan tidaklah menyimpang. Itu baik.

Misal: gotong royong, tolong menolong, dan sebagainya adalah menjunjung kemanusiaan. Dilakukan bersama sama, bersama berbagai suku, agama, ras, dan adat apapun.

Nasionalisme adalah sikap membela negaranya. Berbagai cara membela negara. Berbagai jalur membela negaranya. Ada yg di tentara, ada yg di kepolisian, ada yg di guru, ekonomi, bisnis, budaya, politik, seni, pertanian dan sebagainya untuk negaranya. Justru yg menjual negara atau memakelarkan negerinya itu sangat diragukan sikap nasionalisnya.

Penjajah (imperialis) selalu memanfaatkan manusia untuk kepentingan ekonomi penjajah. Manusia yg dimanfaatkan imperialis salah satu bentuknya adalah diadu domba (deviden imperial). Itu untuk melemahkan bangsa di negeri itu. Lemahnya masyarakat itu, maka penjajah akan menguasai.

Oleh karena itu resistensi diri (seluruh bangsa Indonesia) harus kuat. Resistensi bisa kuat harus menguatkan civil society, sikap nasionalisme, dan tolak imperialis.

Saat ini, demo warga Papua. Ada lebih dari 3 orang Australia ikut dalam kerumunan demo. Susupan. Jaringan internasional. Kita lemah resistensi, impererialis asing masuk mengadu domba.
Setiap kekisruhan di negeri tercinta hampir adanya intervensi asing. Yakinlah mereka imperialis asing adalah musuh kita.

Musuh kita bukan bangsa Indonesia. Kita satu nusa, satu bangsa, satu bahasa dan satu nusantara Indonesia.

Merdeka
(GeSa)






Posting Komentar

0 Komentar