APENSO INDONESIA

header ads

LAMA SEKOLAH DIPERPENDEK TERCIPTA GENERASI BIBIT UNGGUL

Opini:

LAMA SEKOLAH DIPERPENDEK TERCIPTA GENERASI BIBIT UNGGUL
Oleh: Gempur Santoso

Keppres nomor 17 tahun 2019, Untuk jabatan dosen, peneliti, dan perekayasa, kualifikasi pendidikannya harus Strata/S-3 (Doktor). Karir ini bisa dicapai butuh sekolah sekitar 23 tahun. Tidak boleh molor. Dengan asumsi: sekolah PAUD/TK = 2 tahun, SD = 6 tahun, SLTP/SLTA= 6 tahun, S-1= 4 tahun, S2= 2 tahun, S-3= 3 tahun.

Dari segi umur mulai sekolah PAUD 4 tahun. Lulus S-3 sudah umur 27 tahun. Itu kalau sekolah tidak molor dan langsung dapat diterima kerja. 

Kalau bisa kerja 2 tahun setelah lulus S-3, usia bertambah usia sudah 29 tahun baru bisa kerja. Tentu jadi dosen awal gajinya sedikit. Ya cowok mau rabi (nikah) belum berani, gaji dikit, belum mampu nafkahi istri. Terus kapan rabinya? 

Yg cewek, usia makin tua. Bisa jadi "layu sebelum berkembang". Bisa jadi akhirnya selama hidup tak menikah. Semoga tidak, menikah saja. Berdoalah.

Sangat disayangkan.

Pertama. Jika biaya sekolah dari orang tua. Tentu lama sekali ortu membiayai sekolah anaknya, 26 tahun sekolah. Sampai usia 29 hidup masih disuapi ortu.

Kedua, orang bisa sampai lulus doktor (S-3), tentu memiliki potensi kecerdasan cukup. Sayang disayang, sampai tak menikah, tak punya keturunan.

Ketiga, usia makin tua di atas 25 tahun, sudah melebihi usia puncak produktif biologis. Bisa disebut kelewat musim kawin reprodusi subur. Tentu bibit manusia pada usia subur produktif lebih bagus. 

Kalau pemuda kita dari bibit yg kurang bagus. Secara umum mempengaruhi kualitas generasi. Itu dari sudut biologi. Dari sudut keTuhanan, tentu Tuhan Yang Maha Tahu, Allohualam.

Sebaiknya perlu re-desain sistem lama pendidikan. Agar generasi muda tak terlalu lama sekolah, ortupun bisa longgar bisa lepas dari beban membiayai sekolah, bisa menikmati hidup di masa tuanya. 

Bagaimana anak Insonesia usia antara 20 tahun sd 25 tahun semua sudah bekerja, sudah nikah. Yg sekolah sampai puncak sudah selesai, pun sudah nikah. Sehingga generasi tercipta dari bibit unggul. Menjadi generasi unggul. 

Tentu sistem sekolah lamanya harus siperpendek. Bukan malah diperpanjang lamanya sekolah seperti saat ini. Semoga

GeSa

---------
Artikel ini telah dimuat juga pada koran mingguan "Swaranews" 29/9/19.

Posting Komentar

0 Komentar