APENSO INDONESIA

header ads

ATASI TAWURAN PELAJAR MELALUI KONSELOR SEBAYA

Opini:

ATASI TAWURAN PELAJAR MELALUI KONSELOR SEBAYA
Oleh: H. Banu Atmoko
Guru
SAHABAT APENSOINDONESIA.COM


Pengertian Konseling : Adalah proses pemberian bantuan seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman suatu fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan klien.

Tujuan Konseling :Adalah membantu klien melihat permasalahannya supaya lebih jelas, sehingga klien dapat memilih sendiri jalan keluarnya.

Prinsip Konseling : *pengambilan keputusan adalah tanggung jawab klien *seorang konselor bukan yg mengatur, mengkritik atau pembuat keputusan *seorang konselor adalah mitra dari klien *klien adalah yang paling tahu permasalahannya.

Pengertian Konselor Sebaya : Adalah pendidik sebaya yang punya komitmen dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling program PKBR/Genre bagi kelompok remaja sebayanya yang telah mengikuti konseling.

Syarat Konselor Sebaya : *berpengalaman sebagai pendidik sebaya *mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk membantu klien *terbuka pada pendapat orang lain *menghargai dan menghormati klien *peka terhadap perasaan orang dan berempati*perasaan stabil dan kontrol diri yang kuat *mempunyai pengetahuan yang luas *memiliki keterampilan menciptakan suasana nyaman dan komunikasi interpersonal.

Keterampilan yang harus dimiliki Konselor Sebaya : *observasi *mendengar aktif *bertanya Tempat Konseling : *terjamin privacy *nyaman *tidak bising/tenang.

Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. (Ba)


Posting Komentar

0 Komentar