Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM
"Semarang kaline banjir jo semalang jo dipikir "penggalan Syair lagu yang dikumandangkan penyanyi kroncong legendaris Waljinah itu mengingatkan, keberadaan kota Semarang yang kaya obyek wisata budaya. Dalam era sekarang ini akses melihat dan mengunjungi obyek wisata budaya tidak terlalu sulit diwujudkan. Dikarenakan, Kota Semarang yang terkenal dan melegenda Kuliner Lumpia Semarang dan Kawasan Simpang Lima dan Tugu Mudanya kini memiliki moda transportasi yang merakyat Trans Semarang.
Sarana Trans Semarang yang memiliki puluhan trayek dikawasan kota dari jantung kota hingga pinggiran kota Semarang. Trans Semarang yang diluncurkan 2 Mei 2009 dengan Koridor I Rute Terminal Mangkang -Terminal Penggaron dan kini memiliki 7 koridor serta tahun ini akan ditambah menjadi 8 koridor rute Terminal Cangkiran-Gunungpati - Balai Kota Semarang.
Persoalan yang dihadapi Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang Belum memiliki jalur khusus seperti dan bus masih dapat terjebak kemacetan. Meski demikian BRT Trans Semarang menjadi percontohan sekaligus oleh Kementerian Perhubungan untuk dikembangkang BRT Full System di Kota Bandung, Makasar, Pekanbaru dan Batam.
Keberadaan BRT Trans Semarang dengan 7 Koridor yang sudah ada, tidak hanya mampu melayani kalangan pekerja dan pelajar, namum juga wisatawan yang berkeinginan melihat potensi obyek wisata Lawang Sewu. Kota Lama, Simpang Lima, Pelabuhan Tanjung Emas, Peninggalan Sam Po Kong dan Masjid Agung Semarang.
Berbicara tarif Trans Semarang 3500 Rupiah dan Tiket digunakan untuk pindah rute yang tercatat dalam 7 Koridor. (Km)
0 Komentar