Berita:
Bintang Diskusi Publik IPJI
APENSOINDONESIA.COM --- Sejak jadi Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Komunikasi, popularitas Ali Mochtar Ngabalin langsung meroket. Lelaki asal Papua ini bak selebriti. Dia selalu diminta selfie, baik laki maupun perempuan.
Seperti halnya di Diskusi Publik IPJI mengenai Revisi UU KPK, Perlukah Menerbitkan Perpu? anak Papua ini membetot perhatian. Dari mulai melafazkan Qur'an dengan fasihnya, hingga pengakuannya sebagai pengagum Jokowi.
"Jujur, dulu saya bukan pengagumnya," jelas lelaki yang nama lengkapnya Ali Muchtar Ngabalin.
Namun, setelah mempelajari track recordnya, rasa tidak suka itu menjadi decak kagum. Terlebih, sosok Jokowi itu, bukan berdarah biru. Bukan pemilik partai. Bukan konglomerat. Dia lahir dari seorang anak penjual bambu, lalu menjadi pengusaha muebel.
Padahal, jam terbangnya sebagai politikus bukan anak kemarin sore. Dia sudah bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB). Namun dia sudah membentengi dirinya menajiskan makan uang korupsi.Komitmen itulah yang dipegang sampai saat ini hingga dia berani lantang bicara soal KPK.
"Biar mampus lu. Sadaplah saya. Sampai kapan pun saya tidak akan makan uang korupsi," tegas Ngabalin yang mendapat applaus.
Jadi, menurut dia, terpenting adalah membentengi diri dari mental korupsi. "Ini yang terpenting," tegas Ngabalin. Sebab, di mana pun godaan selalu ada.
Karena itu, sebagai orang dekat Presiden, lelaki brewok ini, menilai secauil pun tidak ada niatan presiden mengiyakan revisi UU KPK sebagai bentuk pelemahan. Presiden selalu memikirkan rakyat, mensejahterakan.
"Presiden tidak asas mumpung berkuasa," jelasnya berulang-ulang.
Presiden sudah berpikir ulang sebelum mensahkan UU KPK dengan revisinya. Menurut dia, bukan rahasia lagi UU KPK punya berbagai kelemahan yang harus diperbaiki. Baik soal tak adanya SP3, status tersangka sampai bertahun-tahun dan sebagainya.
"Kita juga tidak ingin memberantas korupsi tapi melanggar HAM," jelas Ngabalin yang mengaku sebagai "abdi dalem" yang siap memberikan nyawa demi presiden.
"Hari presiden berada di Kaimanan Papua. Teman-teman terus memberikan informasi dan wa-wa-an. Mana ada presiden yang leluasa berjalan, tanpa ada rasa takut kejadian seperti Pak Wiranto," tuturnya.
Menurut dia, presiden yang memiliki kepercayaan diri yang kuat, itulah sosok yang merubah dan membawa Indonesia Maju.
"Kita harus percaya itu," tegas Ngabalin yang percaya bahwa pemimpin itu adalah representasi dari Tuhan. Bukan hanya rasul dan ulama.
"Jika kemampuannya 15 persen, maka Tuhan akan menambahnya 85 persen," ujarnya, sambil mengutup surah Al Qur'an.
Ngabalin meminta agar tidak ada pihak yang mencurigai Presiden bahkan ingin mengoyang -goyang atas pengesahan UU KPK ini. Kata dia, tak mungkin seorang Jokowi yang berintegritas mau menghianati rakyat.
"Mari kita kesempatan kepada Presiden Jokowi 30 hari ke depan mempersiapkan aturan tentang Dewan Pengawas.
Saya kira ini yang penting, adek-adek mahasiswa mari kita kawal tentang Dewan Pengawas KPK agar berjalan sesuai dengan amanat revisi UU KPK, saya yakin kedepan KPK akan makin kuat, mari deh saya undang kawan -kawan kita diskusi tentang Revisi KPK, kantor saya terbuka kok, " ujar Ngabalin yang tahun ini genap berusia 53 tahun. (As)
0 Komentar