APENSO INDONESIA

header ads

SANDIWARA JULIK, LAIN DENGAN CERDIK


Opini:

SANDIWARA JULIK, LAIN DENGAN CERDIK
Oleh: Gempur Santoso

Hidup memang sandiwara. Paling tidak sudah dilantunkam Achmad Albar ".....dunia ini panggung sandiwara ...ceritanya.... mudah berubah.... ".

Cerita dongeng pun mengisahkan Si-Kancil anak nakal suka mencuri timun. Penuh sandiwara. Sepotong episodenya: Kancil dikurung pak tani karena ketangkap nyolong timun di kebun pak tani.

Macan lewat "kenapa kamu cil...". "Akan diambil menantu pak tani" kata kancil. Macan tergiur, ingin menggantikan kancil yang dikurung itu. Harapannya macan ingin jadi menantu pak tani.

Kancil dikeluarkan oleh macan. Kancil keluar lari kencang... Macanlah yg dipukili pak tani, krn menggantikan kancil dalam kurungan. Macan ditipu kancil dg sandiwaranya.

Cerita sejarah Ken Arok pun begitu. Fakta penuh sandiwara. Kebo ijo jadi sasaran tuduhan pembunuhan. Karena Kebo ijo suka pamer senjata keris. Semua orang jadi tahu.

Malamnya, keris yg selalu dibawa kebo ijo, dicuri oleh Ken Arok, dipakai membunuh raja. Cerita singkatnya istri raja akhirnya diperistri Ken Arok beserta kerajaannya

Akhirnya Kebo ijo jadi sasaran tuduhan, dan dihukum. Makhlum Si-Kebo ijo ya tetap Kebo ijo, kalah julik dengan Ke Arok.

Bermacam macamlah cerita judul sandiwara. Mungkin sampai saat ini sudah trilyunan cerita dan fakta sandiwara.

Mungkin cerita Kancil dan Ken Arok ada episode lanjutan sandiwara lainnya..misal: menginginkan pak tani atau raja biar takut keluar rumah. Situasi dibuat genting dan mencekam. Mungkin Kancil ingin leluasa mencuri timun. Atau, Ken Arok ingin lebih leluasa "memperistri" pemilik keuasaan.

Kancil dan Ken Arok itu cerita julik bukan cerdik. Julik adalah kepintaran untuk kejahatan. Cerdik adalah kepintaran untuk kemaslakatan.

Saat ini, penulis dongen dan penulis sejarah tidak menulis lagi. Dongen dan sejarah lengkap hanya tertulis pada hati nurani masing masing. (GeSa)

Posting Komentar

0 Komentar