DIALOG GARENG PETRUK(DIGARUK):
EMOSI MEMBAWA SANGSI
Oleh: Kris Mariyono
Director Jurnalism
APENSOINDONESIA.COM
Petruk tertunduk lesu,lungla mendengar dan melihat dari layar Televisi hitam putih orisinal (HPO) tindakan anarkis pecinta Olah Raga Sepak Tendang (ORSET) yang merusak lapangan rumput utama Negeri Karangkedempel Merdeja (NKKM). Petruk sebagai warga taat pembayar Pajak Negeri merasa bingung ulah Pecinta ORSET Wijaya Kusuma yang membabi buta merusak Lapangan Rumput Utama sekaligus mencederai Sportivitas dunia olahraga. Dalam perenungannya itu Petruk dikejutkan kehadiran Kang Gareng dengan tenang penuh senyum.
"Kenapa kang Gareng tidak ada respons tentang musibah perusakan lapangan Rumput Utama" Ujar Petruk bernada tanya.
"Terus respon apa Truk, peristiwanya sudah terjadi, ibarat nasi sudah menjadi bubur meski masih bisa dibuat bubur ayam " Ucap Kang Gareng tanpa basa basi .
"Yang paling sip Truk mari kita mencari tender perbaikan lapangan yang nilainya tinggi ..hahaha" Tambah Kang Gareng sembari memandang tajam Petruk.
"Ke Embong Bunder beli Blender...Tender ya tender ...tapi apakah Kang Gareng tidak empati dengan persoalan anarkis yang merugikan kepentingan masyarakat?" Jelas Petruk bergaya orator yang kemana-mana naik motor.
"Beli roti ke pasar Kalisari...Empati ya pasti...siapa yang tidak merasa perihatin..Lapangan yang megah bergengsi menjadi rusak berantakan gara-gara erosi...ee emosi " Kata Gareng sembari membasuh keringat didahinya.
"Ya Kang hanya sekedar emosi tidak berpikir panjang dikira merusak lapangan tidak merusak miliknya sendiri...merusak lapangan terus selesai..kesebelasan yang dicintai terus menang...ajur wuajur ..tidak jadi mujur " Beber Petruk bernada tinggi sembari matanya melotot ke kanan ke kiri.Kang Gareng terdiam pandangannya menerawang mendengarkan ucapan Petruk kendati sudah berakhir.
"Sudah selesai Kang..sekarang giliranmu ..mengantuk apa melamun " Kilah Petruk sembari tangannya memukul meja didepan Kang Gareng.
"Wuallah Truk..baru mimpi dapat tender sudah selesai gara -gara pukulan gertakanmu ...emosi yang tidak berdasar ..seharusnya berteriaklah yang keras saja..tidak perlu merusak sarana berharga....dan perlu menyadari ORSET itu ada yang kalah dan menang..kadang tidak ada yang menang dan kalah...alias seri..." Tutur Kang Gareng sembari menambahkan dalam sebuah pertandingan harus dibarengi Jiwa Sportivitas tinggi baik menyangkut pemainnya maupun penontonnya.
"Ya Kang Pemainnya emosi bermain melanggar aturan akan terkena sangsi begitupum pecinta orset melakukan tindakan anarkhis hingga membakar lapangan akan terkena sangsi berat ...oh betapa bodohnya orang-orang pecinta Orset yang hanya menuruti emisi...e emosi bukan akal sehat ..padahal lapangan rumput utama tidak lama lagi untuk pertandingan orset se Jagad..." Urai Petruk yang juga menyayangkan kurangnya kesigapan keamanan di lapangan.
"Truk..ke Karangmenjangan beli Lontong...jangan asal ngomong ..keamanan Sudah dipersiapkan secara optimal...hanya saja masa yang emosi tiada terbendung ...sayangnya emosinya negatif ...seandainya positip.. Sloganya tidak "Emosi membawa Sangsi"tapi "Emosi membawa prestasi" ya nasib ..ya nasib ..lagi buntung" Ungkap Kang Gareng sambil menyeruput kopnas (Kopi panas).
"Nanas sudah dikupas..tidak bisa dikembalikan ke bentuk semula ...biar panas sekejap ..yang penting kembali kepada kesadaran ..pentingnya menjaga dan mengelola emosi..bukan untuk menerima sangsi tapi emosi untuk meraih prestasi .." Kata Petruk penuh semangat sembari melangkah meninggalkan teempat duduknya .
"Srettttt....gedebuk ..aduh " Suara orang terjatuh yang berasal dari arah Petruk.
'"Sabar jangan emosi Truk..nanti terpleset jatuh" Ujar Kang Gareng sembari tersenyum.
"Wuallah kang Kasep sudah gedebuk. Gara,,gara air hujan perdana..lumayan agak ngilu " Tandas Petruk sembari berjalan tertatih-tatih.
"Apa pijatnya perlu ditenderkan Truk.." Ujar Kang Gareng sembari terulas senyum.
Petruk hanya tersenyum dan terdiam sambil meneruskan langkahnya tanpa emosi agar tidak terkena sangsi. (Km)
0 Komentar