Oleh: Gempur Santoso
Rakyat yang baik selalu berharap negerinya lebih baik, maju. Harapan itu ditumpukan pada pemimpin negerinya. Berupa kebijakan atau hukum yg dibuat. Sebab kebijakan sangat berpengaruh pada rakyat.
Kebijakan pimpinan bisa disebut komitmen. Tentu rakyat selalu berharap kebijakan berpihak pada rakyat. Utamanya rakyat kecil lemah bisa terentas dari belenggu keterpurukan atas kebijakan.
Kebijakan jadi membelenggu rakyat saat berpihak pada kaum kapitalis materialisme. Mengapa? Sebab bangsa kita berediologi Pancasila. Yakin Pancasila memang cocok untuk Indonesia, lahir dari adiluhung (kearifan) sosial masyarakat Indonesia.
Tapi ingat. Saat pemerintah baru (pergantian) kabinet dan anggota legislaitif. Diduga, kaum berpaham kapitalism materialisme (nekolim: neo-kolonialism imperialims materialism/kapitalism) ) pun menyusun strategi untuk menaklukan pemerintah baru, demi kemenangannya "materialisme".
Perang ini terselubung. Kadang tiba tiba muncul kebijakan tidak berpihak rakyat. Tiba tiba kebijakan berpihak kaum nekolim. Saat itulah "pemerintah dikalahkan". Rakyat yg merasakan kekalahan, kesengsaraan.
Semoga pemeritah yg baru , lihai (piawai) tak terkalahkan dan tak tertandingi oleh nekolim.
pemerintah dibentuk untuk rakyat bukan untuk asing.
(GeSa)
0 Komentar