Ulasan:
SELAMAT HARI IBU : Ibu Pendidik Pertama dan Utama
Oleh : Yitno Utomo
Director Teknologi Informasi
APENSO INDONESIA
Surabaya.- Media Sosial pagi ini dipenuhi ucapan selamat untuk para ibu di Indonesia, karena 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu yang pada mulanya berawal dari sebuah pergerakan konggres perempuan yang diresmikan oleh Presiden Soekarno di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.
Bentuk perayaannya seperti apa ?, Peringatan dan perayaan biasanya dilakukan dengan membebastugaskan ibu dari tugas domestik yang sehari-hari dianggap merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Mengingat sebuah pertemuan yang dilakukan para perintis APENSO INDONESIA yang saat itu masih dalam rintisan bernama RDI INDONESIA (RESOURCES DEVELOPMENT OF INDONESIA) yang pada dasarnya sama yaitu mengembangkan sumber daya manusia baik untuk pendidikan dan sosial. Dalam sebuah seminar kecil mungkin bisa dibilang TALK SHOW interaktif mengangkat tema "Ibu Pendidik Pertama dan Utama" sebenarnya peran ibu saat itu lebih dari seorang ibu-ibu pada umumnya. Ibu, mereka harus bisa menjadi guru di dalam rumahnya, seperti yang disampaikan Mas Menteri Pendidikan Baru-baru ini bahwa guru PAUD itu adalah ibu didalam rumah tangga tersebut.
Mengapa ?, karena ibu adalah pendidik PERTAMA (orang pertama yang dilihat anak kita sewaktu pagi dan mengajarkan etika, gaya, tingkah laku) sejak anak membuka mata pertama kalinya.
Dua orang professor saat itu (prof. Daniel Rosyid dan Prof. Gempur Santoso) sepakat bahwa ibu-ibu adalah pendidik utama. Karena, sekolahan itu hanya mengajarkan keseragaman (homogenitas) cara berpikir, ingat dikelas tidak diajarkan kegiatan yang heterogen (murid bebas belajar) sesuai pilihan tetapi diatur sesuai jadwal. Hal itulah dianggap bahwa sekolah oleh Prof. Daniel sebagai upaya menciptakan manusia mesin untuk industri yaitu cara berpikir sama.
Prof. Gempur lebih runcing lagi cara mengkritisi peran ibu saat itu, seorang ibu yang baik yang tidak berkarir di luar rumah, artinya ibu harus berkarir didalam rumah (menjadi guru) bagi anak-anaknya. Seorang ibu harus berpendidikan tinggi, seorang ibu harus menguasai materi dan seorang ibu harus menjadi personal konseling bagi putera-puterinya.
Stimulasi verbal dari seorang ibu akan memperkaya pengetahuan berbahasa seorang anak. Anak akan merespons langsung semua yang diajarkan oleh ibunya.
Entah mengapa saya selalu ingat hasil talkshow itu. Ketika ada Peringatan hari ibu seperti ini, saya ingat ibu saya yang sangat keras mendidik saya. Bahkan saya sering ditapuki (ditampar) jika saya salah belajar,...he..he..he semoga tidak ditiru ibu-ibu yang lain, tapi hasilnya luar biasa, kedisiplinan yang diterapkan ibu akan dibuktikan hasilnya setelah anak dewasa. Ibu adalah pendidik pertama dan utama, selamat hari ibu. (YTV)
0 Komentar