APENSO INDONESIA

header ads

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) OJO DUMEH

DIALOG GARENG PETRUK (DIGARUK) 
OJO DUMEH 
Oleh : Kris Mariyono
Director Jurnalism
apensoindonesia.com

Kang Gareng merasa kaget mendengar kabar karibnya yang menjadi Adipati terciduk Aparat Petinggi Hukum Negeri akibat memakai dana pembangunan fisik lingkungan untuk kepentingan pribadi. Kang Gareng sebagai sahabat karib pernah mengingatkan namun hasilnya tetap nihil disebabkan memiliki karakter mental yang kurang bagus.

Kang Gareng : ,"Sudah saya ingatkan berulang kali, tidak tembus tetap seperti dulu dan tampaknya hidup ini milikinya semua", cerita Kang Gareng kepada Petruk ketika bertemu di Kedai BMKG (Badan Makanan Kopi dan Gorengan).

Petruk : "Ya Kang, namanya manusia kalau semuanya sudah tercukupi ya begitulah, terlebih dia merasa kerja keras untuk menggapai ketenaran dan kekuasaan. Mentega, telur dadar.. semoga sadar", ucap Petruk sembari tersenyum kecil.

Kang Gareng : "Ya sadar kalau sudah terciduk. Saya sebetulnya tidak perlu bingung mengingatkan Truk, karena Romo Semar memiliki rumusnya petuah lama yang maknanya jos markejos, tanpa telur sudah jos", kata Kang Gareng sembari berjoget kecil.

Petruk : "Ke Gresik lewat kota, sik ta kang. Obatmu itu habis ya? tiba-tiba berjohet.. ee berjoget dan tertawa sendiri", ujar Petruk bernada tanya.

Kang Gareng : "Obat habis gundulmu Truk... Saya itu masih sehat, seger waras, tidak pernah obat, tapi minum jamu. Hahaha. Begini lho, kegembiraanku tidak terlepas petuah pesan Romo Semar. Jadi manusia itu ingat dua kata, "Ojo Dumeh" ada orang bilang tidak jauh dari kata sombong. Karena kata sombong itu bisa mencelakakan diri kita sendiri", jelas Kang Gareng yang pernah ikut Pendidikan Budi Pekerti Tingkat Tinggi (BPPT).

Petruk : "Ya Kang... Ke Semarang beli donat, sekarang saya ingat. Petuah "Ojo Dumeh" itu mengingatkan kita Kang, jika kita menjadi penguasa, orang cendekia, orang sakti, orang kaya harus selalu menancapkan kata ojo dumeh agar tidak tergelincir atau terciduk. Bahasa umumnya, jangan sombong, jangan semena-mena jika memiliki kekuasaan, harta yang banyak karena itu barang titipan dari Pencipta dan Penguasa jagad" tutur Petruk seperti anggota Dewan Petinggi Negeri (DPN).

Kang Gareng : "Ya Truk, syah-syah saja seseorang memiliki kekayaan, kekuasaan selama mampu memanfaatkan dengan baik untuk kesejahteraan dan kemakmuran Negeri Karang Kedempel Merdeka. Jika hanya untuk kesenangan pribadi tanpa tujuan jelas yang akan berakibat fatal dan akan diambil pihak yang menitipkan. Makanya kita harus hati-hati jika mendapatkan titipan, titipan kekayaan, kekuasaan, dan anak istri", beber Kang Gareng yang hanya bisa berdoa saja kepada sobatnya yang sudah terciduk.

Petruk : "Ya Kang, itu pelajaran berharga. Pandai-pandailah memegang amanah jika ingin damai bahagia seger waras" ucap Petruk sembari pamitan menuju kudanya yang sudah siap ditunggangi.

Gelodak..dak ..kaki Petruk menabrak tumpukan lemari triplek milik kedai BMKG.

Kang Gareng : "Hati-hati Truk. Kakimu ojo dumeh. Tidak memiliki mata, terus nabrak-nabrak" kata Kang Gareng sembari memandang tajam Petruk.

Petruk : "Jua ajur...ya kaki ya mempunyai mata kaki. Menabrak itu namanya musibah Kang", tandas Petruk sembari melangkah cepat.

🌸Ahad Berkah🌸 

Posting Komentar

0 Komentar