APENSO INDONESIA

header ads

“Doa Dan Usaha Keras Tidak Pernah Menghianati Hasil“

“Doa Dan Usaha Keras Tidak Pernah Menghianati Hasil“
Oleh : H. Banu Atmoko
Partner apensoindonesia.com


Ketika kamu sudah merasa lelah dan ingin berhenti. Ingatlah, kalau kamu berhenti disitu, maka ingatlah semua kerja keras dan usahamu juga akan berakhir pada saat itu juga. Selalu tanamkan dalam dirimu dan selalu ingatlah bahwa semua doa dan usaha kerasmu tidak akan pernah mengkhiantaimu. Ketika kamu sudah menanamkan didalam dirimu maka kamu akan tetap berdoa dan berusaha hingga kamu benar-benar mendapatkan apa yang kamu inginkan. Kamu harus memiliki keyakinan kepada dirimu sendiri. Tidak perduli apapun yang akan kamu temui dalam hidupmu, jangan pernah menyerah. Tetaplah berdoa dan tetaplah bekerja keras, berusahalah semaksimal mungkin untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Akan ada banyak orang yang tidak menyukaimu dan tidak mendukungmu, tetapi semua itu bukan alasan untuk berhenti disitu saja. Kamu harus bisa tetap percaya kepada dirimu sendiri. Berdoalah dan berusahalah, karena doa dan usaha kerasmu tidak akan pernah mengkhianatimu.

Scouting adalah tindakan yang biasa dilakukan oleh manusia, ketika menjelajah tempat baru dan berburu. Satu orang dari kelompoknya akan maju jauh, mencoba jalan baru untuk memberi informasi pada kelompoknya. Kini di dunia militer istilah scout digunakan untuk para personal yang dilatih untuk memiliki kemampuan khusus mengintai dan menjadi pasukan pendahulu. Robert Baden Powell adalah seorang perwira militer Inggris yang biasa ditugasi menjadi scout, ketika masih menjadi perwira pertama. Ia menuliskan keahliannya ini menjadi buku "Aids to Scouting (1899)" yang ditujukan untuk para tentara Inggris. Tak dinyana bukunya tersebut laris manis. Tak hanya kalangan militer, banyak orang menggunakan bukunya sebagai petunjuk untuk berkegiatan di alam terbuka.

Salah satu organisasi yang menggunakannya adalah Boys Brigade, sekelompok anak di Inggris yang diajari baris-berbaris oleh tentara untuk melatih kedisiplinan mereka. Namun Baden Powell tidak puas, ia berharap kata scouting punya arti lebih luas bagi para pemuda. Menengok kebelakang lagi, Baden Powell tumbuh menjadi seorang Jendral dan pahlawan perang bukan dari belajar baris-berbaris. Ada hal lain yang ia ingin ajarkan. Ia ingin mengajarkan keterampilan hutan (woodcraft) yang kaya akan eksplorasi, pencarian jejak, dan kemandirian. Hal-hal inilah yang ia anggap sebagai pengalaman berharga dari masa kecilnya yang bandel, keluyuran di hutan dekan rumahnya, dan karirnya di tentara Inggris. Di tentara Inggris ia juga memiliki pengalaman berinteraksi dengan anak-anak. Ketika ia memimpin Kota Mafeking yang dikepung oleh bangsa Boer, ia terpaksa meminta anak lelaki di kota ini untuk bertugas menjadi pembawa pesan. Rupa-rupanya anak-anak ini amat pemberani ketika diberi tanggung jawab. Menghadapi tembakan senapan bangsa Boer yang jitu salah seorang dari mereka berkomentar “Saya akan bersepeda lebih cepat dan peluru mereka tidak akan bisa mencapai saya!”. Mafeking Cadet Corps mungkin bukan scout yang pertama, namun mereka adalah pendahulunya.

Maka berbekal pengalamannya ia membuat seperangkat latihan woodcraft yang ia sebut sebagai scoutcraft. Ia mencoba idenya dengan mengajak 22 orang anak berkemah di pulau Brownsea. 22 anak ini dibagi menjadi 4 regu Curlews, Ravens, Wolves, dan Bulls. Arthur Primmer mengenang, hal paling mengasyikkan adalah ketika regunya dikirim ke sisi lain pulau. Di sana mereka harus membuat tenda dan memasak sendiri. Setelah perkemahan percobaan di Brownsea maka Baden Powell yakin akan metode baru yang ia kembangkan. Ia menulis buku "Scouting for Boys" yang amat berbeda dengan buku-bukunya sebelumnya. Di sini ia menitikberatkan kegiatan di alam terbuka untuk membentuk anak menjadi manusia dewasa. Sebagai catatan tambahan ia mengungkapkan bahwa baris-berbaris bukanlah kegiatan yang cocok untuk seorang scout.

Pada hari Sabtu, 4/1/2012. 3 Tim Pramuka yaitu Regu Semut, Bogenvil, dan Padi  Pangkalan SDS “AL-IKHLAS Surabaya mengikuti kompetisi  SCOUT Pramuka yang diadakan di SMP GIKI 2 Jl. Raya Gubeng No. 45 Surabaya. Dalam kesempatan tersebut seluruh siswa/siswi SDS “AL-IKHLAS Surabaya yang merupakan satu Atap dengan SMP PGRI 6 Surabaya yang merupakan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir kumpul di sekolahan pukul 05.30. Sebelum berangkat mereka berlatih Paser  dengan cuaca gerimis Tim Scout SDS “AL-IKHLAS Surabaya semangat untuk berangkat menuju ke SMP GIKI 2 Surabaya. Dalam kesempatan tersebut Tim SDS “AL-IKHLAS Surabaya didamping oleh Ibu Ketua Komite SDS “AL-IKHLAS Surabaya Ibu Yuni Ismaryati, S.Pd., bendahara SDS “AL-IKHLAS Surabaya Ibu Sri Supadmi, S.Pd. dan Guru Bahasa Inggris SDS "AL-IKHLAS Ibu Dina Ayu Septyarini, S.Pd., serta Sekretaris Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Semampir, sekaligus Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak H. Banu Atmoko, S.Pd.

Lomba yang diikuti pertama adalah lomba membuat Pionering 30 Tongkat, dimana mereka membuat kapal, dimana mereka mampu membuat kapal dalam dengan 30 Tongkat dalam waktu 60 menit. Dimana Alhamdulilah hasil yang mereka lakukan sangat luar biasa dimana kapal – kapal tersebut di kasih hiasan dan diberi jangkar, sehingga Tim Juri dari Kwarcab sangat tertarik dan kagum dengan hasil peserta didik SDS “AL-IKHLAS Surabaya, dimana Nilai Pionering untuk Regu Semut adalah  173, Bogenvil 174, dan Padi dengan nilai 159. Lomba Pionering 30 Tongkat ini dikerjakan tiap Tim adalah 4 siswa.

Selanjutnya, Lomba SMS (Sandi Morse dan Smaphore) diikuti 3 peserta, dimana hasil nilai yang dicapai Regu Semut 88, Regu Bogenvil 100, dan Regu Padi 98. Lomba yel-yel Tim Semut mendapatkan nilai 383, Tim Bogenvil mendapatkan nilai 395, dan Tim Padi mendapatkan nilai 389. Untuk Dart, Tim Semut  mendapatkan nilai 75, Bogenvil 110, sedangkan Padi 40, dan Lomba Terakhir yaitu Poster dimana Tim Semut mendapatkan nilai 177, Tim Bogenvil mendapatkan nilai 175, dan Tim Padi mendapatkan nilai 186. Alhamdulilah dari Cabang Lomba yang diikuti itu semua Tim Semut menjadi Juara 2 Lomba Scout tersebut  untuk putra, sedangkan Tim Bogenvil Alhamdulilah meraih Juara 2 Untuk Kategori Putri dan Juara 3 juga diraih oleh Tim Padi. Kak Syahrul, S.Pd. Pelatih Pramuka kelahiran Bangkalan, November 1986 Sangat bangga terhadap penampilan anak didik SDS “AL-IKHLAS Surabaya, walaupun sangat minim tetapi mereka masih menunjukan menjadi terbaik diajang lomba tersebut.

Sedangkan, menurut Sekretaris Yayasan Pendidikan AL-IKHLAS Surabaya Bapak Banu Atmoko, S.Pd. bahwa kemenangan ini adalah kemenengan kita bersama. Tanpa dukungan dari orang tua, guru, dan semua pihak tidak mungkin akan jadi Juara, kata Pria kelahiran April 1984 tersebut. Disamping itu, menurut Banu Atmoko, S.Pd. ini semua adalah berkat kerja keras siswa/siswi yang selama liburan mereka tidak kenal lelah untuk berlatih walaupun sekolah lain dan teman – teman yang lain libur.  Dengan Doa dan Usaha keras tidak akan menghianati hasil, seperti yang terjadi saat ini Tim SDS "AL-IKHLAS Surabaya berhasil menjadi Juara.

Posting Komentar

0 Komentar