APENSO INDONESIA

header ads

Kegiatan Kunjungan Kerja Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir

“Kegiatan Kunjungan Kerja Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir“
Oleh : H. Banu Atmoko
Partner Apenso Indonesia

Makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, fasilitas yang kita gunakan, jasa yang kita pakai, budaya, kesenian, udara yang kita hidup, karbondioksida yang kita hembuskan, metabolisme dalam tubuh, sistem indera yang kita gunakan, saraf, alat gerak, dan segala macamnya setiap hari kita lakukan merupakan nikmat tak terhingga yang dituangkan oleh sang ilahi rabbi pada setiap makhluknya.

Tidak pandang bulu, RAS, keturunan, etnis, suku atau bangsa, bahkan agama sekalipun semua diberi porsi nikmat yang sama. Tidaklah terdapat kebencian atau kemarahan ketika seseorang memeluk Islam atau tidak karena tidak ada gunanya bagi Allah swt seseorang itu Islam atau tidak.

Manusia telah diberi pilihan untuk memilih antara Islam atau kafir, antara mengerjakan kebaikan atau keburukan, meninggalkan kemaksiatan atau kebaikan. Itulah pilihan yang diberikan Allah swt dan tidak berefek bagi dia. Tapi sejatinya, setiap pilihan yang kita pilih akan berefek langsung kepada kita.

Ketika kita pilih Islam tentunya kita bisa masuk surga, ketika kita meninggalkan kemaksiatan tentunya bisa lebih sedikit siksaan nerakanya, ketika kita berbuat baik timbangan amal kebaikan kita banyak, kita sedikit di siksa, dsb.

Sifat Allah swt yang Ar-Rahman memberikan kasihnya kepada seluruh umat manusia, binatang, tumbuhan, jin, iblis, malaikat, dan anorganik lainnya. Berbeda dengan sifat Ar-Rahim-nya Allah swt yang diberikan kepada orang-orang tertentu yang dipilih langsung oleh Allah swt.

Orang-orang yang diberi nikmat berlebih, selalu dijaga, dilindungi, diberi kemudahan, dan kemakmuran. Dialah orang yang senantiasa dekat dengan Allah swt, setiap detikpun tak luput dari yang namanya mengingat Allah swt. Dalam keadaan berdiri, duduk, tiduran selalu mengingat Allah swt itulah orang yang Ulul Albab. Orang yang bersedekah saat lapang ataupun sempit, orang yang jujur, mampu menahan amarahnya, orang yang adil pada rakyatnya, orang yang suka berbuat kebaikan, dll.

Wa in ta’uddu ni’matallahi laa tuhsuha adalah tidak akan bisa kalian mengkalkulasikan nikmat Tuhanmu. Begitu banyak nikmat yang Allah swt berikan kepada kita. Dari kita mulai membuka mata bangun pagi, menghirup udara segar tanpa harus membayar oksigen. Kita menggunakan air tanpa memproduksinya terlebih dahulu, sistem mertabolisme kita bekerja sebagai mana mestinya. Jantung senantiasa memopa darah untuk diedarkan ke seluruh sel, jaringan dan organ agar tidak terjadi hipoksia dan hipoglikemi.

Hepar memetabolisme makanan, dari karbohidrat, lemak, protein, untuk menjadi energi berupa ATP dan diedarkan ke seluruh tubuh agar tidak kekurangan ATP. Sistem saraf kita yang bekerja dari mendapatkan impuls saraf diterjemahkan di badan sel kemudian menjalar melewati dendrit, terus melompat pada selubung myeling, sel akson, sel schawn, sampai ke teget sel. Serabut saraf aferen menerima rangsangan diteruskan dipusat yaitu otak kemudian memberikan perintah ke saraf motoric serabut saraf eferen menjalar ke bagian tubuh yang digunakan untuk beraksi.

Sistem imun yang dibuat sedemikian indah dan kuatnya, sehingga kita tidak gampang sakit. Dari pathogen/mikroorganisme yang masuk sistem imun melawan dengan pertahanan pertama yaitu sel neutrophil/PMN menyerang antigen/mikroba yang masuk. Jika kalah kita masih punya sel leukosit yang siap bermigrasi dari pembuluh darah ke jaringan yang diserang. Kemudian ada sel plasma. Kemudian berlanjut ke sel T sebagai sel penghancur mikroba dengan memfagositosis, dan jangan lupa memori mikroba didata dan disimpan oleh sel B agar suatu saat jika datang kembali bisa langsung dideteksi.

Sangat kompleks memang. Inilah sedikit nikmat yang bisa kita rasakan. Makih banyak nikmat yang lain, diluar sana yang selalu kita rasakan. Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban adalah ayat dalam Surah Ar-Rahman yang ditulis berulang-ulang sebanyak 31 kali. Ayat ini diletakkan di setiap akhir ayat dalam surah Ar-Rahman yang menjelaskan nikmat yang diberikan Allah swt kepada manusia.

Menurut Imam Ja’far ash-Shadiq, “Barangsiapa yang membaca surah Ar-Rahman, dan ketika membaca kalimat ‘Fabiayyi âlâ’i Rabbikumâ tukadzdzi bâ’, kemudian ia mengucapkan : Lâ bisyay-in min âlâika Rabbî akdzibu (tidak ada satu pun nikmat-Mu, duhai Tuhanku, yang aku dustakan), jika saat membacanya itu pada malam hari kemudian ia meninggal, maka matinya seperti matinya orang yang syahid; jika membacanya di siang hari kemudian meninggal, maka matinya seperti matinya orang yang syahid”.

Di setiap tarikan nafas yang kita hirup, di setiap bergantinya siang malam, di setiap detak jantung, ada nikmat Allah swt yang kita sering lupakan. Ya, nikmat Allah swt yang sering lupa untuk kita syukuri. Dan ketika musibah (baca : ujian) diberikan pada kita, kita juga lupa bahwa itu sebagian nikmat yang Allah swt beri. Lalu kitapun hanya bisa mencaci maki, mengupat, bahkan merasa Allah tidak adil.

Masya Allah… Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Bentuk rasa syukur seharusnya menambah keimanan kita; mematuhi segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Beribadah kepada Allah swt, dan menjauhkan diri dari maksiat. Celakalah orang yang kufur nikmat, dan berbahagialah orang yang bisa mensyukuri nikmat. Karena ketika ia bersyukur, Allah swt menambahkan nikmat-Nya.

Dalam mengenang Tragedi Erupsi Merapi yang begitu dahsyat Rombongan Musyawarah Kerja Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir yang terdiri dari 12 Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir, pada hari Minggu mengadakan Kunjungan Kerja di Museum Mini Sisa Hartaku yang terletak di Gunung Merapi.

Dimana Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir melihat harta benda yang masih tersisa dari Korban Erupsi merapi tersebut. Bahkan kita semua ditunjukan foto – foto pada saat kejadian Erupsi Merapi tersebut. Setelah dari Musium tersebut kita di ajak ke tempat Mbah Marijan, kita ketemu dengan Istri Mbah Marijan kita foto bersama.

Menurut Banu Atmoko, S.Pd Kepala SMP PGRI 6 Surabaya sekaligus Sekretaris MKKS Kecamatan Semampir bahwa tujuan dari kegiatan di Museum ini adalah mengenalkan keagungan dari Tuhan dari mengenalkan peristiwa alam kepada teman - teman Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir Kota Surabaya, agar dapat mengajarkan kepada anak anak didiknya untuk peduli lingkungan.

Selesai dari Merapi, Rombongan MKKS SMP Swasta Kecamatan Semampir melanjutkan kunjungan ke Pabrik BAKPIA PATHOK 25. Sebanyak 12 orang Kepala SMP Swasta Kecamatan Semampir berkesempatan melihat proses pembuatan Bakpia yang sangat terkenal tersebut. Menurut Banu Atmoko, S.Pd bahwa tujuan dari kegiatan ini agar Kepala Sekolah dapat mengajarkan jiwa Eco Preneur kepada anak didik yang ada di dekolah masing – masing, mereka bisa diajarkan untuk berwirausaha dari hal kecil bisa jadi besar dan terkenal seperti Bakpia 25 tersebut, kata Banu Atmoko, S.Pd pria kelahiran April 1984.

-------

Posting Komentar

0 Komentar