Opini :
Preventive Musibah
Oleh : Gempur Santoso
Apa yang akan terjadi besok atau yang akan datang. Kita tak tahu. Itu ghoib. Tapi kita bisa antisipasi agar tak terjadi kecelakaan yang akan datang. Itu adalah preventive.
Kalau menghendaki ke depan lebih bagus. Itu desain. Tapi, bisa terwujud atau tidak, tetap ghoib. Paling tidak, kita yakin "mananam kebaikan, akan thukul (tumbuh) kebaikan".
Tiba-tiba Jakarta banjir bandang. Tiba-tiba Natuna diserang Cina. Dan, tiba-tiba lainnya. Semua kejadian ada sebabnya. Macam-macam sebabnya. Dirunut akibatnya, akan tahu sebabnya.
Awal mula dari gejala (symtom) yang dibiarkan akan timbul kejadian. Bahkan kecelakaan. Atau musibah. Sesuatu yg tidak normal/tidak standar merupakan symtom. Misal, perilaku buang sampah di sungai atau sembarangan. Tidak di tempat sampah. Itu perilaku tak normal alias tak standar.
Sytmom lainnya, misal keadaan melebihi nilai ambang batas/NAB (threshold value). Juga tidak sesuai baku mutu. Dan sebagainya yang tidak normal atau tak standar.
Jika perilaku, juga keadaan tidak standar dibiarkan. Timbulah tanda-tanda (injury). Artinya, ada tanda-tanda hampir kecelakaan atau musibah.
Jika tanda tanda itu diabaikan. Maka, tak lama akan ada kecelakan atau musibah. Menimpa diirinya sendiri. Maupun menimpa orang lain. Bahkan orang banyak.
Semua kejadian ada proses. Proses menjadi celaka. Ataupun proses menjadi baik. Bisa jangka panjang ataupun jangka prendek. Mekanisme prosesnya : Symtom - injury - insident/accident.
Untuk mecegah (preventive) timbulnya yang tak diinginkan. Segera perbaiki agar tak timbul symtom. Jika lepas tak tuntas. Segera normalkan sesuatu yg injury. Semua itu, agar terhidar dari kecelakaan, bencana atau musibah lainnya.
Kadang manusia lupa. Banyak lupanya. Terus ingat. Lupa, sesuatu yang normal bagi manusia. Perbuatan yang tidak normal adalah pura-pura lupa, atau pura-pura bentuk lainnya.
(GeSa)
0 Komentar