APENSO INDONESIA

header ads

SEMUA INGIN BAHAGIA

Opini :
SEMUA INGIN BAHAGIA
Oleh : Gempur Santoso

Setiap manusia berharap hidup cerah masa kini dan masa depan. Ke depan ingin hidup dan kehidupannya menjadi lebih baik. Bahkan ingin selalu hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Tidak ada yg hidupnya ingin jelek atau sengsara.

Tapi hidup pun liku liku. Hidup lurus adalah mati. Yang penting sudah di jalan yg lurus. Kadang beruntung, kadang buntung. Kadang bahagia, kadang susah. Ya...manusia dan kehidupannya memang kompleks.

Semua manusia ingin bahagia.

Barbagai macam cara orang meraih bahagia. Ada yang bahagia jika kebutuhannya terpenuhi. Maslow seorang filosof berpendapat, kebutuhan manusia : fisik (sandang, pangan, papan), keamanan (kestabilan), sosial (persahabatan), penghargaan (status), dan aktualisasi diri (prestasi).

Salah-satu kebutuhan manusia terganggu atau terhalang. Kebahagiaan manusia itu terkurangi atau kurang bahagia atau kebahagiannya terganggu.

Tidak mengganggu manusia sedang mencapai kebutuhannya. Itu orang baik. Syukur bisa membantu. Malah dianggap "pahlawan" kehidupan orang itu.

Tapi ada pula. Orang suka mengganggu manusia lain. Setelah orang lain bingung/susah. Orang itu pula hadir membantu. Mungkin ini jenis "sakit" psikologis : kepribadian ganda.

Konsep lain. Ada yang bahagia karena mesyukuri nikmat yang ada. Apa yang ada. Yang dimiliki. Semua atas pemberian Tuhan. Harus disyukuri : dirawat, dijaga, dan digunakan. Yakin, "dengan menyukuri nikmat, akan ditambah lagi kenikmatan oleh dan dari Tuhan" (Hadist). Jadi meyukuri nikmat tidak sekadar ucap di bibir. Tapi, harus dilakukan dan melalukan.

Apakah kebahagiaan Anda pernah terganggu?
Apakah Anda bahagia?
Bahagia di dunia dan bahagia rencana di akherat. Semua tergantung Anda sendiri.
Menjalani hidup, yang penting ibadah dan tak menyalahi hidup atau tidak "maksiat".
Syukuri nikmat. Selamat berbahagia.
(GeSa)





....

Posting Komentar

0 Komentar