APENSO INDONESIA

header ads

“Berikan PANISMENT Yang Mendidik Dan Mendukung Karakter”

“Berikan PANISMENT Yang Mendidik Dan Mendukung Karakter”
Oleh : H. Banu Atmoko
Partner Apenso Indonesia


Kekerasan pada pendidikan di Indonesia seringkali menelan banyak persoalan misalnya, kekerasan fisik, pelecehan seksual, penyiksaan emosi, pengabaian, dan lain sebagainya. Salah satu kasus yang terjadi di sekolah menengah atas di Kabupaten Jepara.

Sebelas siswa jatuh pingsan setelah dihukum berdiri di depan gerbang sekolah saat hujan deras dikarenakan terlambat di sekolah. Peristiwa diatas seharusnya tidak terjadi pada dunia pendidikan yang notabenya adalah tempat untuk mencari ilmu.

Pendidik seharusnya melakukan segala sesuatu yang menunjang mutu pendidikan bukan melakukan hal yang dapat mencoreng dunia pendidikan karena pada hakikatnya pendidikan sangatlah penting untuk generasi penerus bangsa dan negara Indonesia ini.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantoro adalah ''upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect), dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya''.

Oleh karena itu, peran seorang pendidik atau guru sangatlah diperlukan dalam upaya mencerdaskan masyarakat bangsa ini, sehingga akan terjadi peningkatan mutu pendidikan yang baik di negara Indonesia ini.

Menurut Mulyono (2003), guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki peran yang menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

Sehingga seorang guru selain berperan penting dalam proses pendidikan, guru bisa mengayomi dan memberikan keteladanan kepada peserta didik seperti halnya guru dalam ungkapan orang jawa bahwa guru adalah seseorang yang ''digugu lan ditiru'' (dipercaya dan diikuti) bukan melakukan sebuah kekerasan yang akan memberikan dampak negatif dalam dunia pendidikan dan menurunkan mutu pendidikan yang berada di negara ini.

Di dalam pendidikan, sudah bukan hal yang asing lagi jika seorang guru menemui beberapa siswa yang tidak tertib ataupun melanggar peraturan sekolah seperti halnya datang terlambat, memakai seragam yang tidak rapi, membolos saat jam pelajaran, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini seorang guru harus bijak dalam mengatasi siswa yang melakukan hal tersebut, yaitu dengan memberikan hukuman yang mempunyai nilai pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas anak didik di sekolah bukan memberikan hukuman yang dapat mengancam kesehatan ataupun jiwa seorang peserta didik bahkan membuat mereka benci terhadap gurunya.

Dampak yang akan muncul dari kekerasan akan melahirkan pesimisme dan apatisme dalam sebuah generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, seorang guru di zaman sekarang ini harus dapat mengayomi dan memberikan keteladanan terhadap peserta didik serta mengurangi bahkan berusaha menghapus kekerasan dalam dunia pendidikan demi terciptanya mutu pendidikan yang ada serta menciptakan para generasi penerus bangsa yang mempunyai kualitas pendidikan yang tinggi.

SMP PGRI 6 Surabaya adalah Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan yang terletak di Jalan Bulak Rukem III No. 7 – 9 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir , Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut seperti biasa masuk sekolah oukul 06.30.

Pada hari Selasa 11/2/2020 seperti biasa setiap hari Selasa ada kegiatan Pembiasaan NGAJI MORNING ditutup dengan Pembacaan ASMAUL HUSNAH, setiap hari Selesai pukul 07.00. Hari ini banyak siswa/siswi baik SMP PGRI 6 Surabaya maupun SDS “AL-IKHLAS Surabaya yang terlambat, Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya Bapak Banu Atmoko, S.Pd meminta kepada siswa/siswinya yang terlambat untuk berbaris ke lapangan per kelas. Bapak Kepala SMP PGRI 6 Surabaya memberikan PANISMENT membaca Surat YASIN sebanyak 2 kali.

Dalam kesempatan tersebut yang memimpin adalah Achmad Husnin Najah siswa kelas 6 SDS “AL-IKHLAS Surabaya dan Ari Saputra siswa kelas 9 SMP PGRI 6 Surabaya. Menurut Kepala Sekolah kelahiran April 1984 Alumni Jurusan PLS UNESA bahwasannya kegiatan ini adalah untuk menyadarkan agar tidak datang terlambat serta untuk Pengembangan Pendidikan Karakter sifat RELIGIUS agar dimiliki oleh Peserta Didik SMP PGRI 6 Surabaya. Jadi PANISMENT itu harus yang mendidik kepada siswa nya, kata Banu Atmoko, S.Pd.*

Posting Komentar

0 Komentar