APENSO INDONESIA

header ads

DISKUSI SENI RUPA PAMERAN SRAWUNG ROSO

DISKUSI SENI RUPA PAMERAN SRAWUNG ROSO
Oleh : Kris Mariyono
Director Jurnalism
Apenso Indonesia


"Saya sekarang kalau menjadi kurator sudah tidak galak seperti dulu, tapi kalau di STKW ya tetap seperti yang dulu, karena terkait proses pembelajaran", jelas Hari Prayitno Staf Pengajar Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya yang juga dikenal sebagai Kurator Pameran Seni Rupa di dalam dan di luar kota Surabaya. "Kurator itu sebenarnya peran ikut mewadahi karya seni mulai proses awal hingga akhir", imbuhnya penuh semangat.

Hari Prayitno yang bertindak Narasumber dalam Diskusi Seni Rupa mewarnai Pameran Seni Rupa Srawung Roso di Kafe Gradasi Sidoarjo mengingatkan, agar perupa dalam berkarya menyesuaikan potensi dirinya. "Kalau piawai realis ya komitlah dengan realis", tandas Hari sambil menambahkan perlunya seorang pelukis harus memiliki jati diri. "Dengan jati diri dan dibarengi terus-menerus berproses kreatif niscaya menemukan kesuksesan sebagai pelukis unggul", ungkap Hari yang menambahkan pelukis unggul tidak terlepas berkarya secara terus menerus. Menurut pandangan Hari yang lulusan S2 ISI Yogyakarta, sebuah karya lukisan dinilai indah jika cenderung belum selesai. "Jadi masih memiliki tanda tanya, menjadikan orang penasaran..ini apa ..ini apa", tutur Hari yang menjadi Narasumber bersama Ketua Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda).

Posting Komentar

0 Komentar