APENSO INDONESIA

header ads

PENDIDIKAN SABAR

PENDIDIKAN SABAR
Oleh : Gempur Santoso


Sabar, mudah diucap tidak gampang dilakukan. Sabar, bukan menyerah saat teraniaya. Sabar, tetap punya visi misi hidup kehidupan, tapi dalam damai. Sabar, bisa terwujud saat mampu mengelola pengendalian diri. Sabar, butuh belajar diam daripada belajar bicara.

Sama sulit dan berat saat belajar bicara juga saat belajar diam. Bahkan pepatah mengatakan "diam itu emas". Kita tahu bahwa emas adalah logam mulia. Jadi bisa diidentikan "diam sebagai perbuatan mulia".

Kapan harus bicara. Kapan harus diam. Perlu me-manage diri masing-masing. Intinya jangan sampai ada kekisruhan atau konflik atau pertengkaran atau permusuhan. Suasana kondisi dan hati sesama tetap terjaga damai.

Setiap diri manusia punya bibit emosi. Punya bibit marah. Punya bibit nafsu.  Juga punya bibit kebaikan. Semua perlu dikelola. Agar tidak menimbulkan kerusakan. Mampu mengelola emosi, nafsu, tatap sabar, tak menyakiti hati rasa orang lain. Itulah orang berakhlak mulia.

Tapi, ada pula seolah akhlak mulia. Padahal akhlak bejat dalam kenikmatan. Saat menyenangkan orang lain. Menghibur orang lain. Mentraktir orang lain. Tapi dari hasil curian (korupsi), kemaksiatan. Mengeluarkan biaya atau kebaikan hanyalah kedok atau umpan akan melakukan rencana kejahatan yang disembunyikan.  Itu bukan berakhlak mulia, itu alias akhlak bejat yang ditutupi, seolah mulia.

Kita harus tetap sabar sebagai orang bersabar. Mendapat keburukan, kerugian, keterpurukan. "Diplesetan" atau "terplesetkan" oleh orang lain. Semua itu harus dipelajari. Kita belajar dicuri, agar tak kecurian lagi. Kita belajar terpuruk, agar tak terpuruk lagi. Tetap mengerjakan kebaikan dan menyikapi agar tak terpuruk pada kebatilan.

Sabar saja, tetap bahagia saja, bersahaja, kepasrahan atas ikhtiar. Toh kita sering dengar dan menyakini "manusia bisa merencanakan, Tuhan yg menentukan". Rencana manusia, kadang dan sering berbeda dengan rencana Tuhan.
Rencana Tuhan terbaik untuk kita masing - masing.

Semoga kita tetap berakhlak mulia. Terus menerus berbuat bermanfaat, tetap sabar.
(GeSa)







Posting Komentar

0 Komentar