APENSO INDONESIA

header ads

CORONA, PANIK ITU SAKIT

CORONA, PANIK ITU SAKIT
Oleh : Gempur Santoso



Up-date Trimbun Jogja (28/3/20). Menyebutkan bahwa Indonesia positif: 1.046, sembuh: 46, Menggal: 87 orang.

Kasus Provinsi DKI Jakarta Terkonfirmasi : 598, Sembuh : 31, Meninggal : 51.
Sisanya menyebar di provinsi hampir seluruh Indonesia.

Mengapa DKI Jakarta paling tinggi terjangkit virus corona. Dan, paling tinggi kematian akibat corona?

Prediksi:
1. Penduduk Jakarta sering ke China. Mengingat Wuhan di China. Awal corona ada di Wuhan. Walau saat ini wuhan dinyatakan bebas virus corona. Tetapi beririsan habisnya virus di Wuhan bersamaan menyabarnya virus conona ke negara lain.

2. Sangat mungkin heterogenitas penduduk Jakarta sangat kompleks. Dan, yang sering ke China atau negara lain lebih banyak.

3. Terkait perilaku ?

Harapan :
Semoga virus corona atau virus Wuhan segera terbasmi di Indonesia. Juga, virus corona yang terbesar di DKI Jakarta tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia.

Gus Ali Mashuri Kyai Bumi Sholawat (video). Menyatakan. Setalah isu virus. Akan ada isu vaksin. Virus Wuhan di China kok yang umek Indonesia. Itu konspirasi. Kematian akibat virus Wuhan lebih kecil daripada jumlah kecelakaan kendaraan bermotor. Yang mengakibatkan kematiam kecelakaan bermomotor, malah tak pernah dibahas. Kita harus cerdas. Itu kata kuncinya.

Pak Ki Manteb Sudarsono, dalang (video). Terkaget kaget. Penyakit kok namanya corona. Lama-lama ada corolla, fuso, dll. Ini semua terkait vaksin, dan harga masker makin mahal. Dan lain-lain.

Ada lagi. Orang Magetan. Bisa jadi kematian akan banyak terjadi. Kematian bukan karena corona, tapi akibat kaliren (kelaparan). Merasa kemana-mana tidak boleh. Di rumah saja. Makanan lama-lama habis. Hanya tiap pagi caring (manas di matahari pagi).

Ohhh... corona. Tetap waspada.
Karena ada yang wafat. Ada yang mengganggap konspirasi tingkat negara? Betulkah?
Pasar rakyat desaku/krempyeng tetap ramai kok.
(GeSa)
.
.

Posting Komentar

0 Komentar